Men: Dia nih, punya bakat hebat sebagai wartawan. Buktinya, baru satu bulan di sini, dia udah paham betul seluk beluk kompleks ini, melebihi aku yang sudah 20 tahun di sini. Kalau kita pingin tahu gosip terbaru di kompleks ini, tanya aja si Minah. Dijamin informasinya komplit memuaskan.
Bro: Hah?
Men: Bakat lainnya adalah sebagai peragawati. Peragawati kan kerjanya mamerin baju yang dipakainya kan. Nggak perlu bikin sendiri. Catwalk-nyapun harus disiapkan dulu baru dia berjalan di atasnya. Sama dengan si Minah. Halaman sama teras di depan tuh nggak pernah di sapu apalagi di-pel sama dia. Tapi kalau sudah aku sapu dan pel, nggak lama kemudian dia akan muncul nyapu dan ngepel di tempat sama yang sudah aku sapu pel tadi. Jadi maunya nyapu sama ngepelnya di tempat yang bersih saja. Repot kan?
Bro: Lho?
Men: Masih banyak bakat lainnya Bro. Pakar IT, seharian nggak habis-habisnya ngutak-utik hp-nya. Penyanyi dangdut, pokoknya ada kesempatan nyanyi deh dia. Tukang...
Bro: Hus hus hus... Sinis amat lu sama pembantu sendiri. Seolah-olah nggak ada kebaikannya sama sekali.
Men: Ah enggak juga Bro. Ada sih kebaikan dia yang penting sebagai pembantu rumah tangga.
Bro: Apa tuh?
Men: Dia orangnya jujur. Ini warisan utama dari Mbok Yem ke anaknya si Minah itu. Ini penting banget. Tahu sendiri kan, sekarang banyak banget kasus-kasus yang melibatkan PRT. Ngeri lah itu.
Bro: Iya Men. Penting banget emang itu. Nggak cuman sebagai PRT sih. Secara umum juga. Orang itu kalau jujur, serusak apapun masih ada harapan untuk diperbaiki. Tapi kalau sudah nggak jujur, angkat tanganlah kita.
Men: Jangan tinggi-tinggi kalo angkat tangan Bro. Entar keliatan bulu keteknya.