Mohon tunggu...
Rochman Hadi Mustofa
Rochman Hadi Mustofa Mohon Tunggu... Human Resources - Educator

Tertarik pada dunia Pendidikan dan Ekonomi. Berbagi pemikiran layaknya diskusi. Boleh setuju boleh tidak.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "Ad Astra", Perjalanan Pria Kesepian dalam CGI yang memukau

21 September 2019   22:21 Diperbarui: 21 September 2019   22:32 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brad Pitt kembali muncul dalam film ke-2 nya tahun ini setelah berkolaborasi dengan Leonardo Di Caprio dalam Once Upon A Time in Hollywood, kini ia berperan sebagai tokoh utama. 

Film arahan James Gray (The Lost City of Z, We Own The Night) bercerita tentang Astronot Roy McBride (Brad Pitt) yang dalam misi mencari ayahnya yang hilang di angkasa untuk menemukan solusi bencana badai listrik di tata surya. 

Sedikit spoiler, Roy akan menjelajah melewati beberapa planet di sistem tata surya kita. Menjalankan misi rahasia dan menjumpai beberapa konflik seperti pembajakan hingga diserang primata hasil uji coba.

Salah satu scene dalam Ad Astra | Sumber: vox.com
Salah satu scene dalam Ad Astra | Sumber: vox.com

Dilihat dari sinopsisnya sudah ketahuan kalau settingnya ada di masa depan, namun jangan khawatir karena porsi futuristik nya tidak terlalu ditonjolkan. 

Kehidupan di bumi tampak sama dengan saat ini, hanya beda pada teknologi jelajah antariksa yang sudah lebih advanced, manusia sudah memecahkan persoalan dasar seperti bagaimana bertahan hidup di angkasa dalam waktu lama atau hal-hal terkait gravitasi. 

Bahkan bulan sudah memiliki kolonisasi dan ada beberapa brand seperti Yoshinoya (restoran khas Jepang) yang buka cabang di stasiun bulan. Namun jangan khawatir, CGI dalam film sangat halus dan realistik, keren pokoknya.


Ad Astra akan mengingatkan kita pada film Interstellar karya Christopher Nolan. Konsep space travel dan tema kesunyian angkasa yang ngeri bisa anda temui disini. Gaya narasi dalam film juga mirip dengan film dokumenter A Voyage of Time. 

Mungkin bagi beberapa orang yang doyan film bertempo cepat, Ad Astra sedikit membuat ngantuk. Menurut saya pribadi, Ad Astra memang mengedepankan sudut pandang Roy sebagai kharakter yang lebih suka menyendiri. 

Benar-benar menggambarkan definisi pria kesepian yang mandiri, namun di satu sisi pilihan tersebut sengaja ia ambil supaya orang lain tidak ikut memangku beban. 

Walaupun pada ending film, James Gray menawarkan sudut pandang lain yang bisa menjadi "obat" bagi jenis pria tersebut. Saya rasa banyak tipe pria seperti ini jaman sekarang. 

Sudut pandang Roy dan gambaran kehidupan pribadinya justru akan melupakan kita dari tujuan utama Roy ke ujung tata surya.

Film ini lebih banyak mengungkap ego dan konflik batin yang kerap dirasakan kaum pria, mungkin karena itu yang coba disampaikan oleh James Gray. Jadi bagi penonton perempuan yang ingin memahami pola pikir pria, Ad Astra bisa dijadikan sedikit referensi.

Salah satu nilai plus dalam film ini adalah CGI yang tergambar secara nyata. Gambaran bulan, Mars, Jupiter hingga Neptunus sangat memukau meskipun tidak dijelajahi secara detail. Oh iya, gambaran bumi dari ketinggian skala stratosfer juga sangat eyegasm dan bikin kaki merinding. Sangat disarankan menonton Ad Astra di versi IMAX.


Overall, Ad Astra merupakan kombinasi yang bagus antara CGI dan space travel, kalau anda menyukai film bertema luar angkasa dengan nilai keluarga di dalamnya, film ini sangat rekomended buat anda. Rekomended juga buat kaum pria yang suka menyendiri karena film ini menawarkan sudut pandang lain di akhir cerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun