Mohon tunggu...
Rochman Hadi Mustofa
Rochman Hadi Mustofa Mohon Tunggu... Human Resources - Educator

Tertarik pada dunia Pendidikan dan Ekonomi. Berbagi pemikiran layaknya diskusi. Boleh setuju boleh tidak.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

[Review] "Chernobyl", Salah Satu Series Terbaik 2019!

18 Juli 2019   06:25 Diperbarui: 18 Juli 2019   07:21 1892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chernobyl Poster| Sumber: HBO

Malang sekali nasib para petugas damkar yang terlibat memadamkan api semburan Chernobyl disini karena mereka tidak mengetahui malapetaka apa yang menunggu mereka selanjutnya.

Beberapa petugas damkar yang tanpa sadar masuk ke dalam zona radiasi| Sumber: brief.promaxbda.org
Beberapa petugas damkar yang tanpa sadar masuk ke dalam zona radiasi| Sumber: brief.promaxbda.org
Disamping itu, suasana para militer yang mengevakuasi warga Pripyat dan sekitar Chernobyl juga tidak kalah bikin kasihan. Bagaimana rasanya mereka diminta segera mengungsi dari kampung halaman tanpa ada persiapan apa-apa, dan diberitahu kalau mereka akan kembali dipulangkan setelah situasi stabil. Kenyataannya, hingga saat ini kota di sekitar Chernobyl menjadi kota mati karena bahaya radiasi yang masih ada hingga ratusan tahun mendatang.

Mobil damkar berusaha membersihkan radiasi| Sumber: The New York Times
Mobil damkar berusaha membersihkan radiasi| Sumber: The New York Times
Penduduk Pripyat yang menyaksikan ledakan Chernobyl dari sebuah jembatan yang nantinya dikenal sebagai "Bridge of Death" karena semua tidak satu pun kemudian selamat akibat radiasi| Sumber: BBC.com
Penduduk Pripyat yang menyaksikan ledakan Chernobyl dari sebuah jembatan yang nantinya dikenal sebagai "Bridge of Death" karena semua tidak satu pun kemudian selamat akibat radiasi| Sumber: BBC.com
Bis-bis yang digunakan pemerintah Soviet untuk mengevakuasi warga terdampak Chernobyl|Sumber: HBO
Bis-bis yang digunakan pemerintah Soviet untuk mengevakuasi warga terdampak Chernobyl|Sumber: HBO
Sisi menarik dari Chernobyl selain keakuratan gambaran situasi, juga tentang bagaimana ia mengajak penonton untuk mengetahui cara kerja nuklir secara sederhana dan seperti apa dampaknya. Padahal kita sendiri sebagai orang awam tentu tidak semudah itu mempelajari apa itu nuklir. Semua penjelasan ilmiah tersebut disampaikan melalui interaksi antar kharakter yang berlangsung alami.

Setelah semua peristiwa mengerikan tersebut, para penonton diajak untuk melihat makna dan pelajaran dari bencana Chernobyl. Selain faktor human error, ternyata ada satu hal lagi yang menjadi penyebab itu semua yaitu kebohongan. Saya tidak tahu, apakah pada kejadian sesungguhnya terjadi salah prosedur akibat kebenaran yang ditutup-tutupi oleh pemerintah Uni Soviet kala itu atau hanya untuk mendramatisasi film.

Jika penonton sadar, sejak awal episode ditunjukkan ada semacam birokrasi berbelit-belit, ditutup-tutupi, bahkan bisa dikatakan ribet untuk penanganan awal bencana Chernobyl. Kepala PLTN sendiri justru mengajak untuk merahasiakan peristiwa meledaknya reaktor nuklir dan menganggapnya kebakaran biasa untuk menjaga nama baik leluhur pendiri PLTN, padahal para teknisi sudah menyarankan langkah-langkah yang benar.

Suasana di balik ruang kontrol. Ada indikasi terjadi salah kelola dan miss procedure dalam ttragedi Chernobyl| Sumber: Mirror
Suasana di balik ruang kontrol. Ada indikasi terjadi salah kelola dan miss procedure dalam ttragedi Chernobyl| Sumber: Mirror
Pada saat sidang tertinggi di Uni Soviet pun, Legasov yang berjasa dalam memadamkan situasi Chernobyl, pada akhirnya dikucilkan karena membeberkan fakta yang ditutup-tutupi oleh Soviet. Konflik batin dialami sang ilmuwan sebagai akademisi yang harus membeberkan fakta bertolak dengan ideologi Soviet kala itu menjaga nama besarnya tercoreng. Film ini seakan menyoroti tragedi Chernobyl sebagai kepingan penyebab runtuhnya Uni Soviet.

"to be scientist is to be naive. We are so focused on our search for truth we fail to consider how few actually want us to find it" --Valery Legasov, Chernobyl--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun