Mohon tunggu...
Rochma ChoirotunNisa
Rochma ChoirotunNisa Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

program studi ekonomi pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Petuah: Penyuluhan Tumbuh Kembang Anak dan Balita serta Orangtua Asuh

30 Mei 2023   09:07 Diperbarui: 30 Mei 2023   09:22 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tumbuh kembang anak dan balita adalah aspek penting dalam pembentukan generasi yang sehat dan berkualitas. Orang tua sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab untuk mengasuh anak memiliki peran kunci dalam memastikan perkembangan optimal anak-anak mereka. Namun, tidak semua orang tua memiliki pengetahuan yang cukup tentang pentingnya tumbuh kembang anak dan balita, serta cara terbaik untuk mendukung perkembangan mereka.

Proyek "PETUAH" (Penyuluhan Tumbuh Kembang Anak dan Balita serta Orang Tua Asuh) bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada orang tua tentang tumbuh kembang anak dan balita, serta memberikan panduan praktis bagi mereka dalam mendukung perkembangan anak-anak mereka secara optimal. Artikel ilmiah ini membahas latar belakang, tujuan, metode, dan hasil dari proyek "PETUAH".

1. Pendahuluan Pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak dan balita, perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional mereka berlangsung secara cepat. Tahap-tahap perkembangan ini mempengaruhi kemampuan anak-anak dalam belajar, berinteraksi dengan lingkungan, dan membentuk kepribadian mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memiliki pengetahuan yang memadai tentang tumbuh kembang anak dan balita guna memberikan dukungan yang sesuai.

2. Latar Belakang Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang tua yang memiliki pengetahuan yang baik tentang tumbuh kembang anak dan balita memiliki kemungkinan lebih besar untuk memberikan perawatan yang optimal kepada anak-anak mereka. Namun, masih banyak orang tua yang kurang memahami pentingnya interaksi, stimulasi, dan pola asuh yang tepat dalam membantu tumbuh kembang anak dan balita.

3. Tujuan dari proyek "PETUAH" adalah meningkatkan pengetahuan orang tua tentang tumbuh kembang anak dan balita serta memberikan panduan praktis dalam mendukung perkembangan anak-anak mereka secara optimal. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan orang tua dapat memberikan perawatan yang lebih baik, meningkatkan interaksi dengan anak-anak, dan menciptakan lingkungan yang stimulatif bagi tumbuh kembang mereka.

4. Metode Proyek "PETUAH" melibatkan penyuluhan kepada orang tua melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk lokakarya, brosur, pamflet, dan media sosial. Materi penyuluhan meliputi informasi tentang tahap-tahap perkembangan anak dan balita, pentingnya stimulasi dan interaksi, pola asuh yang tepat, nutrisi yang seimbang, serta pentingnya pemantauan perkembangan secara teratur.

5. Hasil Proyek "PETUAH" telah mencapai hasil yang positif. Evaluasi setelah penyuluhan menunjukkan peningkatan pengetahuan orang tua tentang tumbuh kembang anak dan balita. Selain itu, orang tua melaporkan perubahan positif dalam interaksi dengan anak-anak mereka dan kepercayaan diri dalam memberikan perawatan yang sesuai. Proyek "PETUAH" juga mendapatkan dukungan luas dari komunitas lokal dan mendapat apresiasi yang tinggi atas upayanya dalam meningkatkan pemahaman orang tua.

6. Kesimpulan Proyek "PETUAH" merupakan langkah penting dalam meningkatkan pengetahuan orang tua tentang tumbuh kembang anak dan balita serta memberikan panduan praktis bagi mereka. Dengan meningkatnya pemahaman orang tua, diharapkan akan terjadi peningkatan dalam perawatan, interaksi, dan dukungan yang diberikan kepada anak-anak. Proyek ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pembentukan generasi muda yang sehat dan berkualitas.

 Nama Kelompok :

1. Faiz Zaidan (fakultas ilmu sosial dan ilmu politik)
2. Muhammad Fahmi Aziz (fakultas keperawatan)
3. Rochma Choirotun Nisa' (fakultas ekonomi dan bisnis)
4. Yunita Dwi Lestari (fakultas psikologi)
5. Tijani Liwan Karamina (fakultas hukum)
6. Thara Khairiya Akila (fakultas kedokteran gigi)
7. Nadya Rizki Aulia (fakultas ilmu sosial dan ilmu politik)
8. Damara Ken Atmarani (fakultas vokasi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun