Dengan setiap episode, Death's Game membuka lapisan-lapisan kisah Yee-jae, menggambarkan betapa sulitnya menjalani kehidupan setelah satu kegagalan besar. Pertarungan Yee-jae bukan hanya melawan ketidakadilan dalam dunia pekerjaan, tetapi juga melawan bayang-bayang masa lalu yang terus menghantuinya.
Death's Game bukan hanya sekadar drama tentang reinkarnasi dan pemulihan, tetapi juga sebuah cermin bagi setiap individu yang pernah merasakan kegagalan dan kehilangan. Melalui perjalanan Choi Yee-jae, drama ini merangkum esensi dari perjuangan hidup dan memberikan inspirasi bagi mereka yang mungkin merasa terpuruk dalam keputusasaan.
Pandemi yang melanda dunia semakin mempersulit perjalanan Choi Yee-jae dalam mencari pekerjaan. Awalnya, Yee-jae dikenal sebagai sosok yang baik hati dan penuh optimisme. Namun, langkah-langkah sulit dan kegagalan terus-menerus yang ia alami mengubahnya secara perlahan.
Pada awalnya, Yee-jae mempertahankan sikap optimisnya meskipun menghadapi berbagai kendala. Namun, seiring waktu, ketidakberhasilannya dalam mencari pekerjaan membuatnya merasa putus asa. Ia mulai kehilangan keyakinan bahwa dirinya bisa meraih kehidupan yang umumnya diinginkan oleh orang banyak, yaitu memiliki pekerjaan dan membangun keluarga.
Selama tujuh tahun panjang perjuangannya, Yee-jae terus berupaya mengirimkan lamaran pekerjaan tanpa hasil yang memuaskan. Rintangan demi rintangan membuatnya terjebak dalam lingkaran putus asa yang sulit untuk dipecahkan.
Dalam upayanya mencari sumber penghasilan, Yee-jae bahkan terlibat dalam investasi. Ia memutuskan untuk berinvestasi dengan bantuan temannya, Kim Hyeon-su (Kim Sung-cheol), yang memberikan janji kehidupan yang lebih baik. Namun, apakah pilihan ini akan membawa Yee-jae pada jalan yang diharapkannya, ataukah akan menambah deretan kegagalan yang telah melingkupinya selama ini?
Melalui investasi tersebut, Kim Hyeon-su tidak hanya memberikan dorongan finansial kepada Choi Yee-jae, tetapi juga mendorongnya untuk mempersiapkan pernikahan dengan Lee Ji-su (Go Young-jung), kekasihnya sejak masa mahasiswa. Ji-su telah setia menemani Yee-jae dalam berbagai liku-liku hidup, dan pernikahan dianggap sebagai langkah selanjutnya dalam membangun kehidupan bersama.
Namun, nasib berkata lain. Investasi yang dilakukan melalui Hyeon-su mengalami kegagalan, menyebabkan Yee-jae kehilangan seluruh tabungan yang dimilikinya. Keterpurukan Yee-jae semakin mendalam ketika ia menyadari bahwa hukum tidak dapat mengatasi atau menghukum temannya atas kegagalan investasi tersebut.
Dalam keadaan yang sulit dan penuh tekanan, Yee-jae membuat keputusan sulit untuk mengakhiri hubungan cintanya dengan Ji-su. Ia merasa tidak ingin menjadi beban bagi kekasihnya yang berasal dari keluarga berada, terutama setelah menghadapi berbagai masalah finansial dan kegagalan investasi.
Permasalahan keuangan dan pekerjaan yang menumpuk membuat Choi Yee-jae merasa tak mampu lagi menghadapi kehidupannya. Rasa putus asa dan keputusasaan yang mendalam membawanya pada titik terendah. Dalam keputusan tragisnya, Yee-jae memilih mengakhiri segalanya dengan bunuh diri. Cerita hidupnya menjadi suram dan penuh kepedihan, mencerminkan betapa sulitnya mengatasi tekanan hidup yang datang bertubi-tubi.
