Mohon tunggu...
Rochim
Rochim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance journalist.

Hobi naik gunung.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Indonesia dari Timur" (2023)

15 Desember 2023   09:33 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:02 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia dari Timur. (dok. Alenia Pictures)

Dalam proses pengambilan gambar, film ini seringkali memanfaatkan angle kamera dari ketinggian, seperti pada adegan Edu di rumah temannya yang terletak di perbukitan. Pendekatan ini memberikan pandangan yang lebih komprehensif terhadap pemandangan alam yang menakjubkan. Menonton film ini seperti menjelajahi keindahan Papua, dengan sinematografi yang tidak hanya mendokumentasikan kecantikan alamnya, tetapi juga meresapi keunikan budayanya.

Setiap frame film menjadi seakan lukisan panorama yang memukau, mempersembahkan keanekaragaman Papua dalam setiap adegannya. Sinematografi yang apik membawa penonton untuk menyaksikan Papua dari perspektif yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Keindahan alam dan kekayaan budaya Papua disajikan dengan begitu autentik, mengundang penonton untuk terhanyut dalam pesona keberagaman dan keelokan tanah timur Indonesia.

Film Indonesia dari Timur tidak hanya memukau dengan sinematografinya, melainkan juga meresapi atmosfer Tanah Papua melalui musik pengiring yang memikat. Seluruh perjalanan film diiringi oleh musik yang tak hanya menyatu, tetapi juga membangun atmosfer dan emosi dalam setiap adegannya. Saat menyaksikan pertandingan sepak bola, beberapa musik mengambil peran dramatis, menyelipkan nuansa yang menggugah perasaan penonton.

Scoring yang digunakan dalam film ini menjadi pemandu emosional, memperkuat intensitas setiap momen yang diceritakan. Dengan kecerdikan penempatan musik, film ini mampu menggiring penontonnya melalui rentetan perasaan, dari kebahagiaan hingga ke sedih yang mendalam. Terutama, ketika memasuki adegan dramatis, musiknya menjadi elemen penentu yang membuat pengalaman menonton semakin menggigit.

Tidak hanya melibatkan musik instrumental, tetapi juga yel-yel khas Papua, Papua Manyala, yang dipersembahkan oleh tim sepak bola pemuda Papua di film ini. Yel-yel ini bukan hanya semata hiburan, tetapi telah menjadi elemen ikonik yang meninggalkan kesan mendalam. Suasana menyenangkan yang tercipta melalui yel-yel tersebut melibatkan penonton lebih dalam, menciptakan kenangan yang sulit dilupakan setelah menonton film ini.

Film Indonesia dari Timur tidak hanya sebuah karya seni sinematografi, tetapi juga jendela indah yang membuka pandangan terhadap keeksotisan Papua. Melalui lensa sutradara Ari Sihasale, setiap jengkal tanah Papua tergambar dengan keindahan yang memukau. Walaupun tanggal rilisnya masih menjadi tanda tanya, namun suasana antusiasme sudah tercipta, terutama setelah acara press screening beberapa waktu lalu di mana Ari Sihasale membagikan sedikit bocoran tentang filmnya.

Film ini berhasil menciptakan pengalaman visual yang luar biasa. Dari hamparan pantai yang mempesona hingga lekuk-lekuk pegunungan yang menantang, sinematografi film ini adalah sebuah perjalanan visual yang mengagumkan. Pemilihan angle kamera yang teliti, terutama dalam penggunaan kamera dari atas, memberikan perspektif yang lebih mendalam terhadap kecantikan alam Papua. Setiap frame menjadi lukisan hidup yang memperkaya pengalaman menonton.

Sutradara tidak hanya menuangkan keindahan visual Papua, tetapi juga menciptakan karya yang bersifat edukatif dan menghibur. Dengan sentuhan keahlian teknisnya, Ari Sihasale membangun sebuah narasi yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menggugah rasa ingin tahu penonton terhadap budaya dan kehidupan masyarakat Papua. Sebagai penonton, kita tidak hanya diajak menyaksikan, tetapi turut merasakan dan mencintai keindahan alam serta keberagaman budaya Papua melalui karya luar biasa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun