Mohon tunggu...
Rochim
Rochim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance journalist.

Hobi naik gunung.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Srimulat: Hidup Memang Komedi (2023)

14 Desember 2023   12:04 Diperbarui: 14 Desember 2023   12:11 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Srimulat: Hidup Memang Komedi (2023). Foto dok. MNC/IDN Pictures via IMDb

Film biopik Srimulat: Hil yang Mustahal membawa penonton menyusuri perjalanan ikonik grup lawak Srimulat ketika mereka pertama kali merantau ke Jakarta. Dengan sentuhan sutradara Fajar Nugros, film ini menggambarkan liku-liku, tawa, dan kesulitan yang mereka alami dalam membangun karir di dunia hiburan ibu kota.

Sebagai kelanjutan dari kisah sebelumnya, Srimulat: Hidup Memang Komedi melanjutkan narasi perjalanan panjang Srimulat dalam menghadapi berbagai cobaan dan kebahagiaan di panggung hiburan. Film ini tidak hanya menyorot sisi komedi dari kelompok lawak tersebut tetapi juga mengangkat pesan tentang kehidupan yang memang penuh dengan liku-liku yang tak terduga.

Dengan setting yang mengambil latar waktu pada era 1980-an hingga 1990-an, Srimulat: Hidup Memang Komedi memberikan nuansa nostalgia yang kuat, mengajak penonton untuk melihat bagaimana Srimulat melangkah melewati masa-masa sulit dan meraih ketenaran yang layaknya mimpi.

Srimulat: Hidup Memang Komedi (2023). Foto dok. MNC/IDN Pictures via IMDb
Srimulat: Hidup Memang Komedi (2023). Foto dok. MNC/IDN Pictures via IMDb
Srimulat: Hidup Memang Komedi membawa penonton lebih dalam ke perjalanan Gepeng dan rekan-rekannya dalam menghadapi tantangan baru di Jakarta. Cerita ini berfokus pada persiapan mereka untuk tampil di panggung televisi nasional, suatu kesempatan yang sekaligus menjadi ujian besar bagi kelompok ini.

Salah satu konflik utama muncul ketika Srimulat menyadari bahwa tidak semua penonton di Indonesia mengerti bahasa Jawa. Ini menjadi tantangan serius, mendorong mereka untuk belajar dan beradaptasi dengan bahasa Indonesia agar dapat menyentuh hati penonton dari berbagai lapisan masyarakat.

Selain perjuangan dalam bidang bahasa, film ini juga menggambarkan perjalanan pribadi masing-masing anggota Srimulat untuk menemukan identitas mereka sebagai pelawak. Setiap karakter dihadapkan pada pertanyaan tentang siapa mereka di dunia hiburan yang semakin luas dan beragam.

Melalui humor dan kecerdasan khas Srimulat, film ini mengajak penonton merenung tentang tantangan beradaptasi di dunia seni pertunjukan yang terus berubah. Dengan keunikan cerita dan karakter yang kuat, Srimulat: Hidup Memang Komedi menjadi sebuah pengalaman menghibur yang mengangkat kisah nyata dan kehidupan seniman komedi terkenal di Indonesia.

Srimulat: Hidup Memang Komedi (2023). Foto dok. MNC/IDN Pictures via IMDb
Srimulat: Hidup Memang Komedi (2023). Foto dok. MNC/IDN Pictures via IMDb
Srimulat: Hil yang Mustahal mengisahkan perjalanan grup Srimulat menuju Jakarta dengan tujuan meraih popularitas di panggung televisi nasional. Ironisnya, film pertama tidak memperlihatkan momen krusial ketika Srimulat tampil secara eksklusif untuk Presiden Soeharto, yang seharusnya menjadi pemicu langkah mereka ke Jakarta.

Namun, di Srimulat: Hidup Memang Komedi, penonton akhirnya dibawa menyaksikan perjuangan Srimulat untuk debut di layar kaca nasional. Proses yang melibatkan pembelajaran bahasa Indonesia dan penemuan gaya komedi yang cocok membawa suasana komedi yang segar. Penggambaran adegan Srimulat di TV membawa nuansa nostalgia, seperti menyaksikan grup lawak tersebut lewat layar televisi, namun dengan kualitas gambar yang lebih baik.

Adegan tersebut menjadi momen berharga yang membangkitkan nostalgia penonton, terutama bagi yang mengikuti perjalanan sejarah Srimulat di dunia nyata. Desain produksi yang cermat berhasil menghidupkan era 1980-an, baik dalam latar tempat maupun kostum, memberikan pengalaman visual yang autentik.

Bagi penonton yang mengikuti kisah Srimulat di dunia nyata, film ini menjadi pengalaman yang memicu kebahagiaan melalui elemen-elemen nostalgia dan komedi khas grup lawak tersebut. Untuk yang belum menonton Srimulat: Hil yang Mustahal, film ini memberikan kesempatan untuk menangkap esensi cerita sebelumnya, karena sebagian besar durasinya berfungsi sebagai rangkuman dari film pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun