Mohon tunggu...
Rochim
Rochim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance journalist.

Hobi naik gunung.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film: Malam Para Jahanam (2023)

12 Desember 2023   23:37 Diperbarui: 13 Desember 2023   00:27 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malam Para Jahanam (2023). Foto oleh dok. Starvision Plus

Di bulan Desember 2023, jagat perfilman lokal kembali mempersembahkan sebuah karya horor yang mengguncang, "Malam Para Jahanam". Dibalik layar, sang sutradara, Indra Gunawan, yang sebelumnya merilis versi remake Indonesia dari film Hello Ghost pada paruh pertama tahun ini, kembali memimpin proyek ini dengan penuh tantangan.

Berbeda dengan produksi horor lokal kebanyakan, Malam Para Jahanam menawarkan premis yang memikat dan jauh dari klise. Sineas berbakat ini sepertinya berusaha memberikan nuansa yang berbeda, menjadikan filmnya lebih dari sekadar sekumpulan adegan menyeramkan.

Dalam proses kreatifnya, Indra Gunawan telah berusaha merangkai atmosfer yang memukau dan kisah yang tak dapat diprediksi. Dengan reputasi yang sudah dikenal sebelumnya melalui Hello Ghost, ekspektasi terhadap karya terbarunya ini pun cukup tinggi.

Sebuah dunia horor yang lebih kompleks dan menantang sepertinya sedang dibangun oleh Indra Gunawan melalui Malam Para Jahanam. Bukan hanya mengejar efek ketakutan sesaat, melainkan juga menggali psikologi karakter dan cerita yang dapat menghantui penonton jauh setelah lampu kembali menyala.

Dengan bergulirnya waktu, kita akan melihat apakah Malam Para Jahanam mampu menjadi tonggak baru dalam dunia perfilman horor Indonesia atau sekadar menjadi gelombang baru dalam evolusi genre ini. Yang pasti, ekspektasi penonton semakin membesar seiring dengan makin dekatnya tanggal perilisan film ini. Tersisa untuk menunggu apakah Malam Para Jahanam akan menjadi malam yang menghantui para penontonnya atau justru menawarkan pandangan baru yang tak terduga di ranah horor lokal.

Dalam narasi yang menggugah adrenaline, Malam Para Jahanam mengisahkan petualangan Rendi dan dua kawannya, Martin dan Siska. Mereka menjalankan misi mengantar jenazah kakek Rendi ke sebuah desa yang sarat akan sejarah kelam. Sang kakek ternyata memiliki ikatan yang kuat dengan desa tersebut, dan kisah masa lalunya menjadi kunci utama.

Namun, ketika ketiganya tiba di desa, apa yang seharusnya menjadi upacara perpisahan yang hikmat berubah menjadi mimpi buruk yang menakutkan. Teror tak terduga mulai menyerang mereka, berasal dari arwah dua kubu yang pernah berseteru dan meninggalkan dendam yang tak terpadamkan. Perang antara kaum PKI dan kelompok agamis yang pernah mengguncang desa itu kini berlanjut di alam baka, mengirimkan gelombang teror yang mencekam ke seluruh penjuru desa.

Keputusan untuk tetap bertahan di desa membuka pintu gerbang kengerian bagi Rendi dan kawan-kawannya. Mereka terperangkap di antara pertarungan sengit arwah yang tak kenal lelah mencari keadilan atau sekadar membalas dendam. Di tengah kekacauan itu, seorang wanita misterius bernama Marni menjadi pelita harapan. Penghuni desa yang sudah lama merasakan getirnya teror ini, Marni menjelaskan bahwa di balik masing-masing arwah adalah cerita tragis perseteruan antara PKI dan kelompok agamis yang terjadi puluhan tahun lalu.

Para arwah itu mengobarkan teror selama tiga malam berturut-turut, menghadirkan malam-malam yang mempertaruhkan nyawa Rendi dan teman-temannya. Dalam perjuangan mereka untuk bertahan hidup, rahasia-rahasia terkubur di masa lalu pun terkuak. Dendam yang berkobar di alam baka menciptakan ketegangan tak terhindarkan, dan Rendi harus menavigasi lorong kegelapan ini untuk mencari jawaban dan berusaha mengakhiri teror yang melilit desa itu.

Malam Para Jahanam (2023). Foto oleh dok. Starvision Plus
Malam Para Jahanam (2023). Foto oleh dok. Starvision Plus
Malam Para Jahanam tidak sekadar menjadi satu lagi film horor lokal. Dalam sorotannya terhadap masa lalu Indonesia yang terkandung dalam peristiwa G30S/PKI pada 1965, film ini menciptakan lapisan naratif yang jarang terpikirkan dalam karya sejenis. Membawa kita melampaui batas hiburan semata, Malam Para Jahanam menyajikan kisah ketegangan dan dendam yang terus membara bahkan setelah kematian.

PKI diplot sebagai kelompok yang menjadi pemicu pertentangan dalam komunitas desa dengan kelompok agamis. Dendam yang timbul dari pertarungan keduanya membentuk akar luka yang terus berdarah, mengarah pada teror yang meletus ketika arwah kubu-kubu tersebut kembali ke dunia orang hidup. Dengan melibatkan unsur sejarah yang mendalam, film ini membuka pintu pada sudut pandang yang jarang dieksplorasi dalam horor lokal.

Pencitraan peristiwa tragis terungkap melalui flashback, merangkai malam pertarungan dua kubu yang meninggalkan bekas luka di sejarah desa. Inilah salah satu keberanian film ini, menggali lapisan sejarah yang penuh kontroversi dan menuntun penontonnya pada perjalanan yang lebih dalam.

Namun, daya tarik Malam Para Jahanam tak berhenti di situ. Dengan keberanian menyajikan teror ala 'zombie' yang lebih dikenal dalam perfilman Hollywood, film ini memberikan sentuhan keunikan yang tak terduga. Arwah-awrah yang bangkit tidak hanya menjadi hantu biasa, melainkan entitas yang mengingatkan pada sosok zombie dengan gerak-gerik yang menciptakan ketegangan tersendiri. Hal ini menghadirkan sesuatu yang berbeda di antara film horor lokal yang seringkali mengusung elemen supernatural tradisional.

Dengan memadukan unsur sejarah Indonesia dan tema horor yang segar, Malam Para Jahanam membuka pintu lebar-lebar bagi eksplorasi lebih lanjut dalam perfilman horor lokal. Konsep cerita yang terasa segar dan potensial membawa harapan baru bahwa sineas Indonesia akan semakin berani mengangkat tema-tema yang mungkin sebelumnya dianggap tabu atau sulit diolah.

Di tengah kisah seru Malam Para Jahanam, elemen gore menjadi pelengkap yang tak terelakkan. Film ini dengan berani memasukkan adegan-adegan intens, terutama saat malam pertarungan mematikan antara kaum PKI dan kelompok agamis di desa. Bagi penikmat horor yang mencintai sentuhan mencekam dan detil kekerasan, film ini dapat memberikan pengalaman menyeluruh.

Adegan-adegan tersebut membawa penonton pada pemandangan yang tidak hanya menegangkan, tetapi juga terasa realistis. Dalam penyajiannya, Malam Para Jahanam berhasil menghadirkan elemen gore yang memadukan kengerian dan ketegangan. Meskipun belum mencapai tingkat ketelitian yang dimiliki oleh film-film Hollywood, namun make-up yang digunakan untuk mendandani sosok arwah atau zombie dalam film ini cukup mampu membawa mereka totok dalam karakter mayat hidup.

Malam Para Jahanam (2023). Foto oleh dok. Starvision Plus
Malam Para Jahanam (2023). Foto oleh dok. Starvision Plus
Sekilas, film ini mungkin bisa memberikan pengalaman mirip dengan tontonan horor luar negeri yang kerap kali memanjakan penonton dengan adegan gore yang mengguncang. Dengan pilihan ini, Malam Para Jahanam menunjukkan keseriusannya dalam memberikan tontonan yang tak hanya menghibur dari segi cerita, tetapi juga memberikan sensasi kehororan yang komprehensif.

Jika rasa penasaranmu tak terbendung terhadap bagaimana film horor Indonesia dapat menyajikan kisah seram dengan elemen zombie yang tak biasa, maka Malam Para Jahanam mungkin adalah pilihan yang pas untuk mengisi awal bulan Desember ini. Dengan sutradara Indra Gunawan di balik layar, film ini menawarkan sesuatu yang berbeda dengan meramu unsur sejarah Indonesia, khususnya peristiwa G30S/PKI, dalam sebuah cerita horor yang menegangkan.

Kisah seputar Rendi, Martin, dan Siska yang terjebak dalam teror arwah dua kubu yang bangkit kembali di sebuah desa membawa penonton pada petualangan horor yang diwarnai oleh peristiwa sejarah yang nyata. Konflik antara kelompok PKI dan kelompok agamis pada tahun 1965 menjadi latar belakang yang membingkai teror malam para jahanam tersebut.

Namun, Malam Para Jahanam tidak hanya sekadar memanfaatkan latar sejarah, melainkan juga memberikan sentuhan yang berbeda dengan menghadirkan sosok arwah atau zombie yang terinspirasi dari film-film Hollywood. Kombinasi antara horor, elemen gore, dan referensi sejarah menggambarkan film ini sebagai satu tontonan yang berpotensi menghadirkan pengalaman baru dalam perfilman horor Indonesia.

Bagi yang penasaran untuk merasakan atmosfer ketegangan dan kengerian dari Malam Para Jahanam, film ini sudah dapat dinikmati di sejumlah bioskop di Indonesia sejak tanggal 7 Desember 2023. Kesempatan untuk menyaksikan perpaduan unik antara elemen sejarah dan kehororan yang mengguncang ini tidak boleh dilewatkan. Selamat menyelami kegelapan malam bersama Malam Para Jahanam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun