Mohon tunggu...
Rochim
Rochim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance journalist.

Hobi naik gunung.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film: Past Lives (2023)

12 Desember 2023   22:36 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:11 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana jika Nora dan Hae-sung bertemu sebelum ada Arthur? Apakah mereka memang tidak pernah ditakdirkan untuk bersama? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini memenuhi pikiran, menciptakan gelombang pemikiran tentang berbagai kemungkinan dan bagaimana jika skenario tertentu terwujud.

Salah satu aspek luar biasa dari "Past Lives" adalah perlakuan yang diberikan pada karakter-karakternya. Celine Song menggambarkan ketiga karakter tersebut dengan penuh kemanusiaan, kecermatan, dan keadilan, menyajikan berbagai sudut pandang dengan cermat.

Penonton diajak untuk melihat jalan hidup Hae-sung dan Nora, yang masing-masing memiliki alasan kuat untuk setiap keputusan yang diambil. Percakapan di antara mereka saat bertemu memberikan kesan mendalam, merangkum nuansa yang kaya dan beragam dari kehidupan keduanya.

Song menghindari jebakan klise cerita romansa, seperti pengkhianatan dalam hubungan dan konflik dramatis dalam merebut hati kekasih. Pilihan ini terwujud dalam akhir pertemuan Nora dan Hae-sung yang, meskipun melibatkan rasa kehilangan, disajikan dengan keseimbangan dan keadilan yang terasa mendalam.

Di sisi lain, kepuasan dalam menonton "Past Lives" semakin terasa berkat karakter Arthur yang ditulis dengan sangat baik. Arthur tidak disajikan sebagai suami yang jahat atau penghalang bagi 'cinta sejati,' melainkan sebagai sosok yang memiliki kedalaman dan kebaikan hati.

Arthur, justru menjadi pilar kedewasaan di tengah dinamika hubungan Nora dan Hae-sung. Dalam dialog yang khas, Arthur diizinkan mengungkapkan kerumitan perasaannya, tergambar jelas dalam kata-kata "You dream in a language that I can't understand."

Pujian untuk Celine Song semakin terwujud melalui penampilan luar biasa dari Greta Lee, Yoo Teo, dan John Magaro. Ketiganya memberikan kontribusi yang mengesankan sesuai dengan porsi peran masing-masing.

Tak berlebihan jika Greta Lee dan Yoo Teo pantas mendapat perhatian di bursa nominasi Aktor dan Aktris Terbaik untuk Piala Oscar 2024, diperkuat oleh penampilan memukau yang mereka bawakan.

Sementara itu, suguhan visual dan audio dalam Past Lives turut memberikan akomodasi yang memikat, seolah menjadi langkah-langkah harmonis mengiringi jejak Nora dan Hae-sung.

Past Lives (2023). Foto oleh dok. IMDb
Past Lives (2023). Foto oleh dok. IMDb
Dalam berbagai riuhnya Seoul dan kegemparan New York City, dua kota megapolitan yang memiliki kehidupan riuh rendahnya sendiri, dipotret oleh Past Lives dengan sentuhan yang jauh lebih sunyi. Seolah-olah, keduanya turut meresapi dan memahami ungkapan hati sepasang kekasih masa kecil, Hae-sung dan Nora.

Lanskap dua kota besar itu tak lagi hadir dalam keramaian dan kegaduhan, melainkan menjadi latar yang menunjukkan kedamaian dan kerindangan hubungan dua insan. Semua itu diperkuat oleh sentuhan magis dari scoring musik yang disusun oleh Christopher Bear dan Daniel Rossen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun