Mohon tunggu...
Roby Martin
Roby Martin Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis di sini dan saat ini

Penulis Buku Sepi-Ritual, Galau Inside dan Ngerasa Paling Hijrah dan Suka Nyebelin | robymartin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memberi Jarak pada Keinginan, Begini Caranya!

28 Juni 2024   09:16 Diperbarui: 28 Juni 2024   13:15 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah merasa keinginan terus mengejar kamu? Ki Ageng Suryamentaram punya trik jitu buat ngatasin itu: nyawang karep. Apa sih nyawang karep? Sederhananya, ini tentang memberi jarak pada keinginan kita. Bayangin keinginanmu seperti bola yang berlari ke arahmu. Alih-alih mengejarnya, coba berdiri dan amati dari jauh.

Menurut Ki Ageng, keinginan itu sering bikin kita gak bisa mikir jernih. Dengan nyawang karep, kita diajak buat jadi penonton dari keinginan kita sendiri. Misalnya, pas lagi pengen banget beli gadget baru, coba tarik napas, tenangkan diri, dan lihat keinginan itu seperti kamu lihat orang lain pengen sesuatu. Apakah bener-bener penting? Atau cuma karena iklan keren? Ini bikin kita gak langsung hanyut sama nafsu.

Jadi gimana caranya? Pas lagi ngerasa keinginan itu muncul, bayangin kamu lagi di atas gunung, ngelihat lembah di bawah. Lembah itu keinginanmu. Dari situ, kamu bisa lihat dengan lebih jelas tanpa terlibat langsung. Menurut Ki Ageng, "Ketika kita nyawang, kita berdiri di luar keinginan kita." Jadi kita gak langsung kepancing buat memenuhi keinginan itu. Ini bikin kita lebih bijak dan gak gampang kebawa arus nafsu.

Kenapa ini penting? Soalnya, kalau kita terus-terusan ngejar keinginan, kita bisa capek sendiri dan malah kehilangan arah. Dengan nyawang karep, kita belajar buat tenang dan ngerti mana yang bener-bener penting. Kita gak cuma jadi lebih bijak, tapi juga lebih damai, karena gak terikat sama nafsu yang gak ada habisnya.

Jadi, kalau kamu lagi dikejar-kejar sama keinginan, coba deh kasih jarak. Lihat dari jauh, amati, dan pikirin lagi. Siapa tahu, kamu bisa nemuin bahwa kebahagiaan sebenarnya bukan dari ngejar keinginan itu, tapi dari ngerti dan menerima diri sendiri.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun