Mohon tunggu...
Roby Martin
Roby Martin Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis di sini dan saat ini

Penulis Buku Sepi-Ritual, Galau Inside dan Ngerasa Paling Hijrah dan Suka Nyebelin | robymartin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuhan dan Tukang Kerupuk

26 Juni 2024   18:34 Diperbarui: 26 Juni 2024   18:37 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pria tua itu tertawa, "Aku hanyalah suara dari hatimu yang mencoba menenangkan. Kesulitan yang kamu hadapi adalah bagian dari perjalananmu, Warno. Kadang, Tuhan tidak memberi jalan yang mudah, tapi Dia selalu ada memberi kekuatan. Kau tahu? Setiap kerupuk yang kau jual, setiap langkah yang kau tempuh, itulah yang membuatmu tetap hidup. Jangan berhenti."

Warno merasa sedikit lega mendengar kata-kata itu. "Tapi bagaimana saya bisa terus berjuang kalau terus begini?"

Pria tua itu menatapnya dengan bijak. "Lihatlah sekelilingmu, Warno. Setiap orang di sini berjuang dengan cara mereka masing-masing. Pak Surip dengan warung kopinya, pedagang lain dengan barang dagangannya. Tuhan tidak memberi kita apa yang kita inginkan secara instan, tapi Dia memberi kita kekuatan untuk terus berusaha."

Warno mengangguk perlahan, mulai merasakan beban di hatinya sedikit berkurang. Ia melihat Pak Surip tersenyum padanya, seolah tahu bahwa percakapan tadi telah menguatkannya.

Hari itu, Warno kembali berjualan kerupuk dengan semangat baru. Setiap langkah yang diambilnya kini diiringi dengan keyakinan bahwa meskipun Tuhan tidak selalu memberikan kemudahan, Dia selalu memberi kekuatan untuk terus melangkah. Dan di sudut pasar yang ramai itu, Warno menemukan Tuhan dalam bentuk keberanian dan keteguhan hati.

Malamnya, saat Warno pulang dengan sisa dagangannya, ia berhenti sejenak di bawah langit malam, memandang bintang-bintang. Dengan senyum kecil, ia berkata pada dirinya sendiri, "Tuhan mungkin tidak memberi jawaban yang instan, tapi Dia memberi semangat untuk terus mencoba. Terima kasih, Tuhan, atas setiap langkah yang telah Kau bimbing."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun