Mohon tunggu...
Roby'atul Adawya
Roby'atul Adawya Mohon Tunggu... -

Menyukai dunia seni, fotografi, tulis menulis dan Desain. Suka mencoba hal-hal baru dan menantang.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Belajar dari Agama Lain

17 Mei 2012   13:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:10 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I’m Muslim and I’m not a terrorist … hehehe *nggak ada hubungannya sebenernya, :p

Yaa, saya seorang Muslim yang masih buanyaak sekali kekurangan dalam hal agama, sifat dan pemikiran. Tapi, sebagai seorang muslim, hari demi hari saya selalu berusaha untuk terus belajar dan mencoba memperbaiki setiap ibadah yang kurang, mengurangi sifat-sifat jelek dan selalu mencoba berfikiran positif.

Dikampus baru, saya mempunyai teman baru yang non muslim. Saya sih, berteman dengan siapapun oke oke aja yaa. Sama siapapun itu, mau dia seorang muslim atau non muslim, kulitnya item, putih, abu-abu, kuning atau sukunya sunda, jawa, batak atau apapun itu, asal dia teman yang baik dan memberikan efek yang positif buat saya, itu sih oke oke aja.

Namun, suatu ketika. Secara tidak langsung saya merasa telah ditegur secara halus oleh sikap teman saya itu. Saat itu, tepat waktunya makan siang, saya dan teman saya itu sedang istirahat menunggu mata kuliah selanjutnya. Ketika itu, kita makan semeja bareng, makanan yang kita pesan pun sama dan dikasih oleh pelayannya pun barengan. Tapi ada yang membedakan kita saat itu, yaitu proses doa saat mau makan. Nahh!! Disini nih, saya merasa sedikit “disentil” secara tidak langsung.

Sebelum memulai makan, temen saya yang non muslim ini tiba-tiba mengepalkan kedua tangannya dan memejamkan matanya untuk berdoa sebelum makan, spontan saya menengok kearah teman saya itu dan tiba-tiba *jleb* rasanya saya merasa kesindir banget dengan sikap dia itu.

Saya sebagai seorang muslim sejak kecil sudah sering diajarkan doa makan dan doa-doa lainnya, tapi masih sering melupakan membaca doa sebelum makan. Paling kalaupun ingat hanya membaca “Bissmillah” aja, tanpa ada kelanjutannya.

Sejak itulah saya sadar, ”Ya Allah maafkan hamba Mu ini yang sering melupakan membaca doa sebelum memulai suatu kegiatan, maafkan hamba kalau hamba tidak dapat memberikan contoh yang baik kepada orang-orang sekitar”

Dan sejak saat itu pula, saya kini mulai tersadar untuk nggak lupa membaca doa ketika hendak makan, selesai makan, mau tidur, setelah bangun tidur dan kegiatan-kegiatan lainnya. Istilahnya, saya juga nggak mau kalah dengan agama lain untuk lebih taat beribadah kepada Allah SWT, Tuhan yang telah saya yakini selama ini. Rasul juga pernah bersabda “berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan” dan dari mana pun ilmu itu kita dapat sekalipun dari seorang yang non muslim, jika ilmu itu memang ilmu yang baik. Kenapa tidak? Iy kan?

Dan sebelumnya saya mohon maaf jika tulisan saya ini mungkin ada yang kurang berkenan, disini saya hanya ingin berbagi pengalaman tanpa ada unsur SARA atau apapun itu. Semoga banyak hal yang bermanfaat yang bisa kita ambil dari segala kejadian dan pengalaman yang kita rasakan. Amin

Syukron, wassalam :)

(@yaya_yah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun