Mohon tunggu...
Roby Arman Myajaya
Roby Arman Myajaya Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Politik, Berbagai Pelanggaran dalam Pilpres 2024

1 Mei 2024   13:14 Diperbarui: 1 Mei 2024   13:15 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam penelitian yang dilakukan mengenai proses politik yang terjadi selama pemilihan umum presiden tahun 2024, saya merasa penting untuk menguraikan bahwa kompleksitas tantangan yang dihadapi dalam menjaga integritas demokrasi membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam. Film dokumenter "Dirty Vote" berhasil menangkap esensi dari dinamika politik tersebut, dan analisis ini mendukung premis bahwa pemilu tersebut tidak luput dari serangkaian pelanggaran yang mengkhawatirkan.


Kehadiran pelanggaran dalam proses pemilihan umum tidak sekadar bersifat spekulatif, melainkan terbukti melalui data empiris yang dihimpun oleh berbagai lembaga pemantau pemilu. Praktik-praktik seperti penyalahgunaan alat-alat negara demi kepentingan politik, manipulasi media, dan penyalahgunaan dana bansos menjadi bukti konkret dari distorsi demokratisasi yang terjadi.

Melalui telaah yang cermat, saya menyimpulkan bahwa film "Dirty Vote" dengan tepat merepresentasikan bahwa pelanggaran tersebut telah terstruktur secara sistematis dan masif bahkan jauh sebelum tahap pemilihan umum, tanpa mengindahkan etika atau prinsip demokrasi yang mendasari. Kesimpulan ini didukung oleh serangkaian bukti yang dihadirkan dalam film, memperkuat keyakinan saya akan pentingnya untuk terus memperjuangkan perbaikan sistem politik guna menghadirkan lingkungan yang lebih inklusif dan transparan bagi seluruh warga negara.

Dalam konteks ini, film "Dirty Vote" tidak sekadar menjadi medium dokumentasi, melainkan juga menjadi panggilan untuk bertindak. Saya percaya bahwa peran aktif masyarakat sipil, lembaga-lembaga pemantau pemilu, dan individu-individu yang berkomitmen terhadap integritas demokrasi memiliki peran yang krusial dalam memastikan bahwa setiap pemilihan umum selanjutnya dapat berlangsung secara adil dan berintegritas. Karenanya, saya sebagai mahasiswa  akan terus ikut mengawal dan menjaga demokrasi dan politik Indonesia menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun