Mohon tunggu...
ROBY AWALUDIN
ROBY AWALUDIN Mohon Tunggu... Akuntan - MAHASISWA UNIVERSITAS PAMULANG

Positif Negatif Bersinergi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggapai Kesembuhan dengan Ruqyah Syar'iyyah

1 Desember 2024   23:35 Diperbarui: 1 Desember 2024   23:39 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruqyah, istilah ini sudah tidak asing di masyarakat baik di Indonesia maupun di mancanegara. Ruqyah merupakan pengobatan alternatif untuk mengobati berbagai keluhan dan penyakit medis dan non medis. Ruqyah pun bisa dipraktekkan secara mandiri untuk diri sendiri ataupun berkelompok.

Menurut beberapa sumber yang penulis rangkum, arti ruqyah itu sendiri adalah perlindungan. Maksudnya adalah mengupayakan suatu perlindungan kepada orang sakit atau yang sedang terkena gangguan tertentu seperti sihir dengan cara membacakan suatu kalimat-kalimat tertentu kepada orang yang sakit tersebut.

Dari sekian banyaknya peruqyah yang melakukan praktek, kita perlu berhati-hati di dalam memilihnya agar tidak terjerumus ke dalam kesyirikan. Praktek  ruqyah yang sejalan dengan ajaran di dalam Islam disebut dengan ruqyah syar’iyyah. Mari kita mengenal lebih jauh mengenai apa yang dimaksud dengan ruqyah syar’iyyah, bagaimana cara mempraktekkannya dan apa perbedaannya dengan ruqyah lain yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Perbedaan Ruqyah Syar’iyyah Dengan Ruqyah Syirkiyah

Ada 2 istilah yang dikenal secara umum di masyarakat terkait ruqyah yaitu :

  • Ruqyah syar’iyyah adalah cara pengobatan dengan membacakan ayat-ayat tertentu dari kitab suci Al Qur’an, doa-doa perlindungan atau pengobatan yang bersumber dari Hadits Nabi ataupun doa-doa pribadi yang tidak menyimpang dari Al Qur’an dan Hadits Nabi yang dibacakan langsung kepada orang yang menderita suatu penyakit atau mengalami gangguan sihir. Niat dari ruqyah syar’iyyah ini adalah meminta kesembuhan dan perlindungan hanya kepada Allah SWT.
  • Ruqyah syirkiyah adalah ruqyah yang mengandung unsur syirik di dalamnya baik dari bagian kalimat-kalimat yang dibacakan ataupun media yang digunakan seperti jimat.

Ada beberapa dalil Al Quran yang menerangkan tentang penerapan ruqyah syar’iyyah ini di antaranya Surah Yunus ayat 57 yang artinya “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi oraang-orang yang beriman.” Dan ada di daam Surah Al Isra ayat 82 yang artinya “Dan Kami turunkan Al Qur’an yakni suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” 

Sedangkan untuk hadits Nabi yang berhubungan dengan ruqyah syar’iyyah ini di antaranya HR. Muslim no.2200 yang artinya “Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : Tidak mengapa melakukan ruqyah selama tidak mengandung kesyirikan.”

Tata Cara dan Bacaan Ruqyah

Dari sekian banyaknya ayat-ayat Al Qur’an maka yang sering penulis bacakan berikut dengan tata caranya adalah sebagai berikut :

  • Di awali dengan bacaan pembuka doa
  • Ta’awudz
  • Basmallah
  • Alhamdullahi Rabbil 'alamiin
  • Hamdan yuwafi ni'amahu wa yukafi mazidah
  • Membaca syahadat 1x
  • Membaca sholawat
  • Membaca Istghfar 3x
  • Membaca doa Nabi Yunus “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zaalimin” 3x
  • Membaca niat mohon kepada Alloh agar ayat-ayat yang akan dibacakan menjadi sebab sehingga Alloh berkenan memberikan kesembuhan
  • Membaca Al-Fatihah 7x
  • Membaca Al-Ikhlash 3x
  • Membaca Al-Falaq 3x
  • Membaca An-Nas 3x
  • Membaca Al-Baqarah ayat 1-5
  • Membaca Al-Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi)
  • Membaca Al-Baqarah ayat 285-286
  • Membaca doa-doa sesuai syariat Islam
  • Membaca sholawat
  • Kemudian di akhiri dengan penutup doa “Subhana rabbika rabbil 'izzati 'amma yasifun, wa salamun 'alal mursalina, wal hamdulillahi rabbil 'alamina.

Kemudian ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh peruqyah dan orang yang diruqyah di dalam melakukan ruqyah agar tidak timbul fitnah dan lain-lain yang tidak baik bagi kedua pihak. Bagi peruqyah di antaranya :

  • Perlu adanya penyuluhan terlebih dulu tentang apa itu ruqyah syar’iyyah;
  • Perlu adanya komunikasi dengan pasien atau keluarga pasien mengenai keluhan yang dialami;
  • Perlu adanya pendampingan bagi pasien dari keluarga atau kerabat;
  • Menjaga kebersihan diri dan tempat ruqyah;
  • Menjaga keamanan dan kenyamanan selama proses ruqyah;
  • Berusaha tetap istiqomah menjalankan syariat;
  • Menyempurnakan pembacaan ayat-ayat Al Quran atau doa-doa;

Sedangkan bagi orang yang diruqyah perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  • Menjalin komunikasi yang efektif tentang berbagai keluhan yang dirasakan;
  • Mengikutsertakan keluarga atau kerabat yang mendampingi selama proses ruqyah;
  • Memperhatikan arahan dan nasihat dari peruqyah;
  • Meningkatkan kualitas ibadah;
  • Melakukan perawatan medis konvensional atau herbal jika diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun