Mohon tunggu...
Roby Irzal Maulana
Roby Irzal Maulana Mohon Tunggu... Petani - Penulis

Follow My Instagram @ Roby_Irzal_Maulana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Kota Solo yang Fenomenal

12 April 2023   09:08 Diperbarui: 25 April 2023   08:25 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Surakarta atau yang lebih dikenal sebagai Solo adalah salah satu kota di Jawa Tengah, Indonesia. Berikut adalah sejarah singkat Kota Solo:

Pada abad ke-9, wilayah Solo saat ini merupakan bagian dari Kerajaan Medang, yang dipimpin oleh Rakai Pikatan. Pada masa itu, Solo merupakan pusat perdagangan dan kebudayaan yang penting di Jawa Tengah.

Pada abad ke-16, Kerajaan Mataram didirikan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan pusat kekuasaan di Kota Plered (sekarang disebut Kota Magelang). Pada masa pemerintahan Sultan Agung, pusat kekuasaan dipindahkan ke Kartasura, yang terletak di wilayah Solo saat ini. Pada masa Sultan Agung, Solo menjadi pusat kekuasaan yang penting dan berkembang pesat.

Pada abad ke-18, pusat kekuasaan Kerajaan Mataram dipindahkan ke Surakarta, yang terletak di sebelah timur Sungai Bengawan Solo. Pada masa itu, kerajaan ini dipimpin oleh Sunan Pakubuwono II. Kota Surakarta kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan yang penting di Jawa Tengah.

Pada masa penjajahan Belanda, Kota Surakarta menjadi pusat perlawanan terhadap penjajahan. Pada tahun 1946, di Surakarta dibentuk pemerintahan daerah yang merdeka, yang dipimpin oleh Sri Susuhunan Pakubuwono X.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Kota Surakarta menjadi bagian dari negara Indonesia. Pada masa Orde Baru, pemerintah pusat meluncurkan program pembangunan di Kota Solo, yang mencakup pembangunan infrastruktur, pembenahan kota, dan pengembangan industri.

Hari ini, Kota Solo menjadi salah satu kota penting di Jawa Tengah, dengan sektor ekonomi yang berkembang pesat, seperti industri kerajinan, pariwisata, dan perdagangan. Kota Solo juga dikenal dengan kebudayaannya yang kaya, seperti tarian-tarian tradisional, seni ukir, dan kuliner khas Jawa Tengah.

Kota Solo merupakan pusat kebudayaan yang kaya dan memiliki beragam kesenian tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini. Berikut adalah beberapa kesenian yang ada di Solo:

  1. Tari Bedhaya - Tari Bedhaya adalah tarian sakral yang berasal dari Keraton Surakarta. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam upacara keagamaan atau acara istimewa lainnya. Tarian ini menampilkan gerakan-gerakan yang lembut dan elegan, dengan iringan gamelan Jawa.

  2. Tari Gambyong - Tari Gambyong adalah tarian yang berasal dari Solo dan biasanya ditampilkan pada acara-acara adat seperti pernikahan. Tarian ini menampilkan gerakan yang lembut dan anggun dengan iringan gamelan Jawa.

  3. Wayang Kulit - Wayang Kulit adalah seni pertunjukan boneka kulit yang berasal dari Jawa. Di Solo, Wayang Kulit cukup populer dan sering dipentaskan dalam acara-acara adat seperti upacara pernikahan atau acara keagamaan. Pertunjukan Wayang Kulit biasanya diiringi oleh gamelan Jawa dan diisi dengan cerita-cerita dari kisah Mahabarata atau Ramayana.

  4. Keroncong - Keroncong adalah musik tradisional yang berasal dari Portugis dan masuk ke Indonesia pada abad ke-19. Di Solo, Keroncong cukup populer dan sering dipentaskan dalam acara-acara musik atau di kafe-kafe kota.

  5. Seni Ukir - Seni Ukir adalah keahlian dalam membuat patung atau ukiran yang indah dan rumit pada kayu. Di Solo, seni ukir menjadi bagian dari kebudayaan kota dan banyak ditemukan di bangunan-bangunan bersejarah seperti Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran.

  6. Batik - Batik adalah seni tradisional membuat kain dengan teknik membatik menggunakan canting atau cap. Batik merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia dan di Solo terdapat beberapa sentra produksi batik tradisional seperti Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman.

Itulah beberapa kesenian yang ada di Kota Solo yang masih dilestarikan dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Kota Solo memiliki beragam kuliner yang terkenal dengan cita rasa khasnya. Berikut adalah beberapa makanan khas Solo yang terkenal:

  1. Nasi Liwet - Nasi Liwet adalah makanan khas Solo yang terbuat dari nasi yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah seperti daun salam, lengkuas, dan kayu manis. Nasi Liwet biasanya disajikan dengan lauk seperti ayam goreng atau suwiran, tahu, tempe, dan sambal.

  2. Gudeg - Gudeg adalah makanan khas Jawa Tengah yang juga terkenal di Solo. Gudeg terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah hingga menjadi empuk dan gurih. Gudeg biasanya disajikan dengan nasi, telur, ayam, atau suwiran.

  3. Serabi - Serabi adalah kue tradisional dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan gula, kemudian dipanggang. Serabi biasanya disajikan dengan kuah gula merah atau kinca.

  4. Sate Buntel - Sate Buntel adalah sate daging sapi atau daging kambing yang dibungkus dengan jeroan sapi seperti usus atau hati, kemudian dipanggang. Sate Buntel biasanya disajikan dengan nasi, lontong, atau ketupat, serta sambal kecap.

  5. Soto - Soto adalah sup yang terbuat dari kaldu ayam atau daging sapi yang disajikan dengan potongan daging, telur, kentang, dan mie. Soto biasanya disajikan dengan sambal, jeruk nipis, dan kerupuk.

  6. Timlo - Timlo adalah sup khas Solo yang terbuat dari sayuran seperti wortel, kentang, dan buncis, ditambah dengan daging sapi atau ayam. Timlo biasanya disajikan dengan mie, telur, dan bawang goreng.

Itulah beberapa makanan khas Solo yang terkenal dengan cita rasa khasnya. Selain itu, masih banyak kuliner lain yang bisa ditemukan di Solo seperti nasi campur, tongseng, dan banyak lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun