Mohon tunggu...
Selly Wulan
Selly Wulan Mohon Tunggu... -

my hobby is writing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Robot gak Harus di Sekolah

27 Juni 2014   22:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:34 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Membangun karakter positif pada  anak dan remaja untuk menghadapi semakin  pesatnya perkembangan tenologi tidaklah
mudah, apalagi bagi mereka yang didesa. Pembelajaran berbasis teknologi
robotika dan informasi kini tidak hanya dinikmati oleh sekolah-sekolah bonafit
yang notaben
nya  sekolah orang-orang
kaya. Namun anak-anak dan remaja desa Ngargosari-Gresik dapat merasakan pembelajaran
berbasis teknologi dan robotika yang bertujuan membentuk karakter generasi  yang tangguh akan teknologi, yang tidak hanya
sebagai pengguna pada umumnya. Namun juga dapat memanfaatkan teknologi untuk
hal-hal yang lebih baik yang dapat membantu lingkungan sekitar.Karakter yang
tangguh akan teknologi pada anak dan remaja desa Ngargosari-gresik telah
dibentuk oleh mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).

Mahasiswa yang tergabung pada Program
Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) ini memberikan sebuah wahana
berbasis teknologi robotika dan informasi selama 4 minggu sejak Mei-Juni 2014.
Mereka terdiri  5 anggota  yang berbeda angkatan dari jurusan Teknik
Otomasi, Alif Rizky Farodis sebagai Ketua dari angkatan 2011,Agus Khumaidi
angkatan 2011,Selly Wulansari angkatan 2011,Muhammad Billy Rahman  angkatan 2011 dan Ariska Aulia Rahmanda
angkatan 2013.

“ Kami mengemas pembelajaran berbasis
teknologi  informasi sedemikian rupa
untuk mempermudah pemahaman anak-anak dan menarik perhatiannya  untuk membuat penasaran mereka sehingga
memacu belajarnya, sed
angakan teknologi robotika kami berikan bagi remaja yang sudah duduk
dibangku SMP dan SMA kami tunjukkan hasilnya dan kemudian kami ajarkan mereka
membuatnya.” Ungkap Alif, Ketua Pelaksana Program.Adanya wahana belajar berbasis
robotika dan informasi ini terinspirasi dari jurusan yang kami teladani saat
ini, karena kami berfikir banyak anak-anak yang belum memanfaatkan teknologi
dengan baik apalagi pembelajaran didesa yang pengajarannya masih manual
sehingga kurang merangsang anak untuk lebih berkembang dan adapun pembelajaran
berbasis teknologi robotika dan informasi hanyalah untuk mereka-mereka yang ada
di sekolah bonafit.  Wahana belajar ini
bertujuan untuk memberikan wadah pengembangan IPTEK untuk anak-anak desa Ngargosari.

Didalam
wahana belajar ini peserta didik diberikan pengarahan dan pemberian materi
tentang teknologi robotika dan informasi, peserta diberikan komponen-komponen
robot yang nanti akan dirakit sendiri oleh peserta dan diarahkan oleh penyampai
materi . “ kami membawakan contoh robot yang sudah jadi,agar mereka bisa
merakit robot dengan melihat contoh robot yang sudah jadi dan tetap dalam
pengarahan dan pengawasan”. Ungkap Agus salah satu penyampai materi teknologi
robotika.

Bukan hanya teknologi robot yang disampaikan pada wahana ini, namun
juga teknologi informasi yang berbentuk program-program yang melingkupi tentang
program berhitung,perhitungan rumus-rumus bangun datar dan bangun
ruang,perhitungan konversi satuan dan lain sebagainya. “Program berhitung ini
diperuntukkan untuk peserta wahana belajar tingkat TK, sedangkan untuk tingkat
SD kelas 1 sampai dengan kelas 5 diberikan  program seperti perhitungan rumus-rumus bangun
datar dan bangun ruang,operasi bilangan pecahan dan lain-lain dan untuk  siswa kelas 6 ke atas diberikan materi
tentang robotika”. Ungkap  selly salah
satu penyampai materi teknologi informasi.

Selain pembelajaran untuk anak-anak desa
Ngargosari, para guru SD juga dikenalkan dengan model pembelajaran melalui
media teknologi robotika dan informasi ini. Berbekal semangat untuk membentuk
karakter anak bangsa Indonesia yang ada di desa-desa tertinggal untuk
menghadapi semakin cepat berkembangnya IPTEK , kelima mahasiswa tersebut
membentuk sebuah kurikulum teknologi robotika dan informasi , ada beberapa
program unggulan yakni pembuatan program belajar interaktif, game
robotika,perakitan dan pembuatan robot, cerdas cermat  berhitung. Pada pertemuan terakhir PKM-M
memberikan reward kepada peserta yang memenangkan lomba
perakitan dan pembuatan robot,lomba berhitung untuk anak TK dan lomba cerdas
cermat untuk anak SD. “Jika program ini berhasil akan ada 100 anak desa
Ngargosari yang telah kita didik untuk paham manfaat teknologi”. Ungkap salah
satu anggota tim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun