Peresmian Pojok Baca di Balai Desa Sekarbanyu

Budaya literasi saat ini mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia dari 1000 orang hanya 1 orang yang rajin membaca buku atau sekitar 0,001% saja. Dari topik tersebut, kami mempunyai ide untuk membuat pojok baca di Desa Sekarbanyu untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat desa, khususnya anak-anak sekolah dasar serta karang taruna.

Faktor utama tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) UM 2021 Desa Sekarbanyu memilih program kerja ini adalah karena kami telah melakukan survei, dimana di daerah tersebut belum mempunyai fasilitas berupa perpustakaan. Sedangkan, untuk taman kanak-kanak maupun sekolah dasar sangat membutuhkan buku sebagai media pembelajaran selain penggunaan perangkat digital dan internet saat ini.

Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membangun ruang pojok baca di salah satu ruangan balai desa Sekarbanyu untuk dijadikan sebagai perpustakaan umum. Penanggung jawab proker ini adalah Arrisa Ravana Utami dan Salsabila Inas Pramila. Aktivitas pertama yang kami lakukan adalah mengumpulkan buku bacaan dengan menggunakan bantuan media sosial untuk kegiatan "open donation". Untuk pengumpulan donasi buku kami mulai buka per tanggal 11 juni 2021 hingga 11 Juli 2021.

ruang pojok baca balai desa sekarbanyu (Dokpri)

Setelah beberapa jenis buku telah terkumpul, mulai dari buku paket, novel, majalah, kamus, hingga ilmu pengetahuan, selanjutnya kami mulai dengan menyusun data buku agar lebih mudah dalam pengelompokkan. Kegiatan yang selanjutnya, kami juga mulai mendekorasi beberapa sudut ruangan pojok baca agar terlihat lebih baik dan bersih. Kami mulai dengan memasang wallpaper untuk mempercantik ruangan.

Selanjutnya, kami juga mulai membuat rak dinding yang terdiri dari 2 buah. Untuk kegiatan peresmian pojok baca dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2021 bertepatan juga dengan acara penutupan kegiatan KKN UM 2021 Desa Sekarbanyu. Harapan kami dengan adanya pembuatan pojok baca, masyarakat Desa Sekarbanyu dapat sering untuk menyempatkan waktunya dalam membaca buku dan literatur yang telah kami sediakan. Sehingga, minat budaya literasi menjadi lebih meningkat dan tidak hanya berfokus pada penggunaan gadget secara berlebihan.