Mohon tunggu...
Robi Rizkiana
Robi Rizkiana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Enquiring Mind

Selanjutnya

Tutup

Nature

Vertikultur, Alternatif Penataan Tanaman Hias

8 Maret 2014   18:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:08 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kompasianers, ada Pameran Tanaman Hias di Taman Kandaga Puspa yang berlokasi di Jalan Cilaki, Bandung dapat dikunjungi dari tanggal 7-20 Maret.

Ada yang menarik perhatian penulis, yaitu kata “Vertikultur” dalam sebuah spanduk di salah satu stan partisipan dari pameran tersebut.

Ternyata, penataan tanaman hias dengan Vertikultur dapat menjadi alternatif bagi para penggemarnya.

Dikutip dari ayoberkebun.com (8/3/2014), istilah ini berasal dari bahasa Inggris, yaitu “Verticulture” – dibentuk dari kata “vertical” dan “culture”. Artinya, bertanam dilakukan dengan media tanam berupa wadah-wadah yang disusun secara vertikal.

Meskipun tidak jauh berbeda dengan bercocok tanam di kebun atau di sawah, Vertikultur membuat lahan 1 meter, yang biasanya hanya 5 batang tanaman, menjadi mampu untuk menanam 20 batang tanaman.

Dengan begitu, Vertikultur ini menjadi alternatif bagi para penggemar tanaman hias yang kesulitan untuk bercocok tanam akibat keterbatasan lahan karena lahan yang sempit atau bahkan tidak ada lahan untuk budidaya tanaman hias.

Fathurrohman, salah satu partisipan Pameran Tanaman Hias di Taman Kandaga Puspa, kepada penulis (7/3/2014)menjelaskan sistem ini muncul karena keterbatasan lahan tanam yang menjadi masalah di kota-kota besar.

Fathurrohmam adalah salah satu staf dari PT East West Seed Indonesia yang memberikan kesempatan kepada warga untuk mencoba sistem Vertikultur ini di rumah mereka masing-masing dengan cara menyediakan bibit yang siap untuk ditanam.

Fathurrohmam menjelaskan bahwa ada tiga metode tanam secara Vertikultur, yakni sistem tanam biasa, hidroponik, dan aeroponik.

Sistem tanam biasa menggunakan tanah sebagai media tanam. Sistem hidroponik menggunakan air sebagai media tanam. Sistem aeroponik menggunakan media dengan bantuan sistem udara sebagai alat bantu penyembur air bagi tanaman.

Di pameran ini, ia berencana akan memperkenalkan konsep sistem tanam vertiklutur ini kepada masyarakat perkotaan supaya pintar dalam penataan tanaman hias.

Ayoberkebun menjelaskan bahwa jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan biasanya adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau tanaman semusim khususnya sayuran (seperti seledri, caisism, pack-choy, baby kalian, dan selada), dan memiliki sistemperakaran yang tidak terlalu luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun