Ekonomi Islam memiliki sejumlah karakteristik yang mencerminkan prinsip keadilan, yang menjadi salah satu landasan utamanya. Berikut adalah beberapa karakteristik tersebut:
1. Keseimbangan antara Kepentingan Individu dan Masyarakat
Ekonomi Islam menekankan pada harmoni antara hak individu untuk mencari keuntungan dan tanggung jawab sosialnya. Prinsip ini memastikan bahwa keuntungan pribadi tidak mengorbankan kesejahteraan masyarakat.
2. Larangan Riba (Bunga)
Dalam Islam, riba dilarang karena dianggap menindas dan menciptakan ketidakadilan. Sistem ekonomi Islam mengedepankan transaksi yang berbasis pada keadilan, seperti bagi hasil (mudharabah) atau kerjasamaÂ
3. Distribusi Kekayaan yang Adil
Sistem ekonomi Islam menekankan distribusi kekayaan yang adil melalui zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, memastikan bahwa yang miskin juga mendapatkan haknya.
4. Larangan Eksploitasi dan Kecurangan
Ekonomi Islam melarang praktik monopoli, penimbunan, penipuan, dan transaksi yang tidak transparan. Tujuannya adalah memastikan keadilan dan persaingan sehat di pasar.
5. Prinsip Syura (Musyawarah)
Dalam pengambilan keputusan ekonomi, prinsip musyawarah diutamakan untuk menjamin keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Hal ini menciptakan keputusan yang inklusif dan adil.
6. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Dalam ekonomi Islam, negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan semua warga mendapatkan akses terhadap kebutuhan dasar, seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan. Hal ini mencerminkan keadilan sosial.
7. Kegiatan Ekonomi yang Halal dan Thayyib
Ekonomi Islam menuntut bahwa aktivitas ekonomi harus dilakukan secara halal (sesuai syariat) dan thayyib (baik). Larangan atas aktivitas seperti perjudian, produksi barang haram, dan spekulasi berlebihan adalah bagian dari prinsip ini.
 Prinsip keadilan dalam ekonomi Islam bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, seimbang, dan bebas dari penindasan, baik secara individu maupun sistemik. Sistem ini mendorong semua pihak untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H