Mohon tunggu...
Robin Kalituri
Robin Kalituri Mohon Tunggu... -

seorang yang masih belajar menulis\r\nKini menuntut ilmu di kampus perikanan UGM Yogyakarta\r\nPunya beberapa coretan @ http://zaedkfc.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Cakalang Bakar di Pantai Depok

15 Juni 2012   07:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:57 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENIKMATI CAKALANG BAKAR DI PANTAI DEPOK

Mungkin kita terlalu sering mendengar pantai Parang Tritis di Yogyakarta. Siapa sih yang gak tahu pantai parang Tritis?. Bagi warga Yogyakarta atau bahkan orang Indonesia yang pernah nonton TV pastilah tahu mengenai pantai parang Tritis. Di Film-film yang bersetting Yogyakarta, biasanya pantai parang Tritis lah tempat untuk sutting film. Namun tak jauh dari pantai parang Tritis disebelah barat terdapat pantai yang cukup indah dan rama dikunjungi khususnya di akhir pekan. Pantai Depok namanya, pantai denga hamparan pasir hitam yang cukup luas dan indah.

Sekitar dua bulan yang lalu, di hari Jum’at aku dan teman-teman kampus malakukan perjalanan menuju pantai Depok yang terletak di Kabupaten Bantul. Sebagai mahasiswa, dimana jika akhir pekan kegiatannya kalau gak ngampus ya jalan-jalan. Tanpa persiapan kami langsung melakukan perjalnan menuju pantai Depok. Sekitar 1 jam perjlanan kami dapat sampai di pantai depok. Dengan menggunakan motor sekitar pukul 16.00 kami berangkat. Tujuannya agar nantinya dapat menikmati sunset di pantai depok.

Memang cuaca cukup bersahabat sore itu cukup bersahabat. Walaupun sebelumnya mendung sempat menghiasi sudut kota jogja, namun ketika sore mendung telah hilang dan kini terlihat indah. setelah melakukan perjalanan sekitar satu jam akhirnya kamipun sampai juga di pantai Depok. Jalan raya menuju pantai sangat bagus, aspalnya tidak ada yang bergelombang atau bahkan rusak.

Namun setelah samapai disana, sunset terlihat disut barat yang kurang bersahabat, nampaknya mendung menutupinya kembali, namun sesekali terlihat indah ketika mendung tersibak keluar.  Tak lupa kamipun mengabadikan moment-moment indah di pantai Depok ini.

1339743313420105636
1339743313420105636

13397433691684119271
13397433691684119271

Setelah menikmati deburan ombak yang besar dan sunset yang indah kamipun segera menuju masjid yang berada di daerah wisata tersebut. Rencananya setelah magrib kami akan makan malam bersama di pantai tersebut. Walaupun duit pas-pasan, namun menikmati makan bersama sahabat adalah sebuah kenikmatan tersendiri.

Disebuah warung dipinggir pantai Deepok itulah kami menikamti makan bersama. Tak tanggung-tanggung dan untuk jadi kenangan kami memesan ikan Cakalang. Maklum lah sebagai mahasisnya yang dapat dibilang “kere” makan ikan cakalang adalah suatu yang jarang kami lakukan. Dalam hatiku, wah ini pasti mahal. Kami memesan sekitar dua kilo Cakalang Bakar untuk 7 orang. Ditemani dengan the hangat sebagai teman didinginnya malam di pantai Depok kami sempatkan untuk beroto bersama.

Akhirnya cakalang bakar yang Cukup besar telah datang. kamipun menikmatiny dengan sangat lahap, maklum mahasiswa. Namun tetap dalam pikiranku, berapa nanti duit yang bakal keluar. Kucoba untuk tak memperdulikan itu semua, tujuaku satu untuk menikmati cakalang bakar khas Pantai Depok yang belum pernah aku rasakan.

1339743422135670348
1339743422135670348

1339743480734323897
1339743480734323897

Akhirnya apa yang aku tunggu terjadilah. Namun tan seperti yang kami bayangkan. Kami hanya meogoh kocek 14 ribu masing-masing orang. Cakalang Bakar, Nasi sepuasnya, dan teh hangat. Cukup murahkan. Jika nantinya para pembaca ingin ke Pantai Depok luangkanlah waktu untuk menikmati cakalang bakar dengan harga merakyat.

13397435221680446679
13397435221680446679

13397437461472783252
13397437461472783252

http://www.opera.com/bitmaps/portal/external/201206-travel-blog-competition.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun