Amerika dianggap menjalani dua perang selama di Korea sejak tahun 1950 hingga 1953. Melawan Korea Utara dan tentara komunis China.
Bevin Alexander, sejarawan dan penulis militer berkebangsaan Amerika yang terkenal lewat bukunya: "Korea, The first war we lost" (Perang Korea, Pertama kali kami kalah), pernah menceritakan secara detil pengalamannya saat menjadi tentara pada Perang Korea di tahun 1950. Alexander menjabat sebagai perwira dari kesatuan Detasemen Khusus ke 5 armada Amerika pada saat itu.
Situasi dua Korea akhir-akhir ini kembali  memanas mirip sebelum Perang Korea 1950. Korea Utara mengancam akan melakukan pembantaian ribuan tentara Amerika Serikat yang ditempatkan di Korea Selatan jika Presiden Amerika, Donald Trump "memulai konfrontasi militer yang sembrono".
Berikut adalah penyebab mengapa Amerika "kurang berani" untuk langsung menginvasi Korut.
Amerika Pernah Dipukul Mundur Saat Perang Korea 1950
Sementara China datang mempertahankan Korea Utara dari serbuan Amerika, Uni Soviet pun turut memberi bantuan kepada Korut berupa pasukan dan peralatan perang.
Perang Korea benar-benar menghancurkan Korea Utara kala itu. Hal ini adalah alasan utama mengapa kebencian Korut terhadap Amerika masih terus ada hingga sekarang.
Amerika menjatuhkan 635.000 TON bom di pihak Utara, dibandingkan dengan 503.000 PON bom yang mereka jatuhkan di Pasifik secara keseluruhan pada Perang Dunia II, yang memusnahkan sekitar 12-15 persen populasi Korut.