Mohon tunggu...
Robin Dos Santos
Robin Dos Santos Mohon Tunggu... -

"Marilah kita mulai dengan yang tak-mungkin"\r\n- Jacques Derrida

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Mencintaimu Tanpa Kata

1 Agustus 2010   06:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:24 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namamu cantik seperti mutiara di dasar laut,

bentuk tubuhmu bagaikan gitar dari Perancis.

Bila kau tersenyum rintik-rintik hujan datang ke bumi,

rambutmu hitam mengkilat dari ratu pantai selatan.

senyum bibirmu bagaikan bunga mekar di pagi hari,

hatiku ingin menyimpannya dalam bentuk surat cinta.

Aku ingin terus memandangmu sampai usiaku senja,

di balik cakrawala kau berpura pura jadi malu,

Kalau kau berjalan di pinggir pantai Lautem,

kepiting akan mengikutimu dalam bentuk barisan.

Pukul dua belas siang aku selalu mengejarmu,

selama enam tahun di bangku sekolah dasar,

aku belum merasa capek dan bosan.

Kau berlari seperti kepiting di garis pantai,

berbagai strategis aku sudah lakukan,

kau tetap saja lepas begitu saja,

seperti layang-layang putus di pantai Kuta.

Oh…gadis pantai berhati polos,

aku bukan Robin Hood

dan juga pria tidak punya selera.

Aku bukan pahlawan cinta,

aku bukan pengemis cinta.

Malu pada kepala sekolah yang botak,

wali kelas kita yang galak,

guru agama yang kaku,

dinding tembok yang retak,

teman-teman sekolah yang ribut,

guru-guru yang selalu terlambat,

seragam sekolah yang kotor,

binatang yang memakan rumput.

Cinta kita adalah cinta monyet,

cinta kita adalah cinta jalanan.

Mulutku terkunci rapat bagaikan pintu sel dalam penjara.

Hatimu tersipu malu di balik bangku sekolah yang rusak,

kau pura-pura mencintaiku dengan permainan monyet.

Aku mencintaimu gadis pantai.

Tidak perlu dengan

bunga,

kata,

kalimat,

atau,

paragraf.

Aku ingin cepat melihat wajahmu

sebelum lonceng sekolah memanggil.

Sebelum kita dihukum di bawah tiang bendera,

sebelum pintu sekolah dibuka.

Cepat datang pagi ini,

aku sudah lama menunggumu.

Berdiri di jalan tanpa nama dengan tas biru tua

bergambar mickey mouse,

bersiap-siaplah untuk berlari seperti kemarin,

seperti biasa aku pasti mengejarmu sampai

di benteng peninggalan Portugis

Tanganku nakal dan sedikit kasar dengan rambutmu,

aku tidak memperkosamu, menciummu, merampok tasmu.

Kau tahu mengapa aku selalu mengejarmu setiap hari,

karena aku mencintaimu.

Aku mencintaimu tanpa kata.

Jogja

Robin Dos Santos Soares.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun