Mohon tunggu...
Robil Rofit Murdinanto
Robil Rofit Murdinanto Mohon Tunggu... Lainnya - wiraswasta

halo teman-teman, terimakasih sudah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cindelaras

7 April 2022   18:17 Diperbarui: 7 April 2022   18:27 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cindelaras adalah anak yang hidup bersama dengan kedua orang tua dan neneknya. Pada pagi harinya, dia ditinggalkan orang tuanya bekerja dan dia hanya bersama neneknya. Sampai siang hari, orang tuanya belum juga pulang dan Cindelaras sudah merasa kelaparan. 

Ia meminta neneknya untuk membuatkan makanan, namun neneknya tidak bisa karena tidak tahu tempat penyimpanan bahan makanan dan meminta Cindelaras untuk menunggu sampai orang tuanya datang saja.

Begitu orang tuanya datang, Cindelaras langsung merengek meminta makanan kepada mereka. Ayah Cindelaras yang Lelah karena bekerja langsung marah karena rengekan Cindelaras. Karena dimarahi, Cindelaras pun menangis dan lari keluar rumah dan menuju hutan. 

Cindelaras tidak sadar bahwa dia terlalu jauh masuk ke hutan hingga dia tersesat. Melihat matahari mulai terbenam, dia pun berlari semakin cepat namun tidak menemukan jalan pulang malah menemukan gua.

Karena sudah malam hari, dia pun memutuskan untuk masuk ke dalam gua karena takut ada binatang buas yang berkeliaran di hutan. Sampai didalam gua, Cindelaras pun kaget karena melihat telur yang bersinar. Dia pun mengambil telur tersebut dan menguburnya karena takut. 

Dia lalu menjauh dari tempat dikuburkannya telur dan duduk dipojok gua sampai dia ketiduran. Dia kemudian terbangun karena ada ayam berkokok dan kaget didepannya ada banyak makanan. Rasa lapar yang luar biasa membuat Cindelaras tanpa pikir Panjang langsung memakan makanan tersebut tanpa menghiraukan sang ayam.

Bersambung.........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun