Adi bekerja cukup baik. Hampir tidak pernah ada kendala. Semuanya lancar. Bahkan karirnya bagus. Dipuji banyak teman dan atasannya.
Baru satu tahun bekerja, Adi memutuskan menikah. Adi menikahi gadis mantan bosnya, pemilik agen besar di Sukabumi.
Adi telah lama menjalani hubungan dengan pemilik agen besar Sukabumi itu sudah lama, sejak kuliah. Tepatnya akhir semester ia lulus.
Orang tua sang gadis tidak tahu kalau anaknya menjalin hubungannya. Repot kalau tahu sang anak tahu sedang menjalani hubungan saat itu dengan Adi. Bisa-bisa Adi dianggap menumpah hidup dengan sang anak.
Kenyataan itu tidak sepenuhnya benar. Adi tetap mandiri. Bekerja professional tanpa adanya embel-embel apa pun. Ia menunjukkan itu.
Anak sang mantan bosnya pun baik-baik saja. Tidak pernah menyoalkan apa pun terkait Adi, khususnya materi, karena Adi kekurangan soal itu semasa kuliah.
Namun, usai tahu sang anak mantan bosnya mau menikah dan tahu kalau itu Adi, orang tua sang anak langsung setuju.
Adi senang. Bahagia, akhirnya rencana lama dia berhasil: dapat menikahi perempuan cantik dan juga kaya raya.
Segala persiapan pernikahan pun dimulai. Persiapan banyak datang dari wanita. Adi hanya bermodalkan cinta dan kepercayaan dari wanitanya dan orang tuanya selama ini. Ada juga dari Adi tetapi tidak banyak.
Keduanya tidak menganggap itu sebagai masalah.
Adi makin bersyukur. Bisa 'menumpang hidup' dengan orang tua kaya dan wanita cantik, dambaannya sejak lama. Sejak masih duduk di bangku SMA.