Setibanya ia di kantor, tempat kerjanya, Yuni tidak langsung menjalani aktivitasnya. Terlebih dahulu ia merapikan, membersihkan, hingga mengepel lantai ruangannya. Rutinitas Yuni di waktu kerja, dari Senin-Jumat.
Yuni melakukan hampir setiap waktu kerja. Hampir tidak pernah meminta stafnya untuk melakukan rutinitas itu. Kata Yuni, itung-itung olahraga. Maklum, kerjaannya dia tidak banyak bergerak. Yuni banyak duduk. Di depan computer dan atau laptop. Yuni seorang asisten manajer.
Sebagai asisten manager di cabang perusahaan besar swasta, kerjaannya Yuni terbilang sudah enak. Mapan, lah. Tidak begitu banyak memikirkan besok harus makan apa dan mesti beli apa. tidak.
Pengahasilan Yuni sudah lebih dari cukup bagi seorang yang masih sendiri. Yuni, berusia 26 tahun. Baru saja.
Ia belum berpikir akan menikah. Katanya, nanti saja, kalau semua kebutuhannya sudah terpenuhi dan keyakinannya sudah bulat. Tapi Yuni memiliki teman pria.
Yuni dan teman prianya itu sudah kenal lama. Bahkan, beberapa kali teman prianya itu sudah ia ajak ke rumahnya. Pun sebaliknya, Yuni juga diajak ke teman prianya itu.
"Siang, Bu Yuni," karyawan mengetuk pintu ruangan Yuni.
Karyawan itu dipersilakan Yuni masuk. Mengingatkan, bahwa sebentar lagi meeting bersama manajer.
Siang ini, Yuni akan meeting dengan manajer dan klien. Dalam meerting akan membicarakan teknis sebuah acara yang akan dibuatnya. Acara itu adalah acara pameran.
Acara direncanakan akan dilangsungkan di salah satu mal terbesar di Jakarta. Perusahaan Yuni yang akan meng-handle-nya.
Usai meeting, Yuni kembali ke ruangannya. Menghabiskan waktu kerja. Jam sudah menunjukkan hampir pukul 4 sore. Tapi Yuni tidak pernah "on time" kalau pulang. Sebaliknya, saat tiba di kantor ia on time.