Mohon tunggu...
Robiatul Adawiyah
Robiatul Adawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Blog opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kiat Menghadapi Tahun Gelap 2023 akibat Resesi Global! Inilah yang Harus Dilakukan sebagai Umat Muslim

10 Desember 2022   17:00 Diperbarui: 6 Januari 2023   20:47 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beredarnya informasi dari Para pakar ekonomi Yang menyatakan bahwa 2023 adalah Tahun gelap Karena adanya resesi global, bahkan hal ini disampaikan Langsung oleh Presiden RI Jokowi dodo “ ini kita akan sangat sulit', terus kemudian seperti apa? 'Tahun depan akan gelap. Ini bukan indonesia, ini dunia, hati-hati'" ujar Jokowi saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, 5 Agustus 2022, menimbulkan keresahan sebagian masyarakat Yang belum siap menghadapi hal ini. Sebelum Kita Bahas lebih lanjut, perlu anda ketahui makna Dan penyebab dari resesi itu sendiri

Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan Yang terjadi Dalam kurun waktu berbulan Bulan bahkan bertahun Tahun. Nah, faktor dari resesi itu sendiri diantaranya ;

1.Kenaikan laju Inflasi Dunia

Inflasi adalah kenaikan harga barang Dan jasa secara umum Yang terjadi Dalam waktu tertentu. Sebenarnya Inflasi ini terjadi sejak adanya pandemi COVID-19 yang mana terjadi pembatasan mobilitas penduduk, Dan mengakibatkan pasokan produksi Dan konsumsi Yang terjadi tidak balance. Masyarakat Terus dikejar oleh kebutuhan pokok, namun masyarakat kurang leluasa menjalankan aktivitas produksi bahkan perputaran pasar ekonomi.

2.Kenaikan Suku Bunga bank sentral

Akibat dari kenaikan laju Inflasi ini berdampak pada roda perekonomian Yang lain Salah satunya bank senrral. Mengapa ini bisa terjadi secara berkesinambungan? Tentu saja dikarenakan kenaikan harga barang tersebut mengakibatkan banyak perusahaan barang yang ingin bertahan dan menjadikan bank sentral sebagai solusi untuk menabung serta menambah modal atau dalam artian lain mencari pinjaman hutang. Konsep dari bank sentral sendiri menerapkan sistem Suku Bunga Yang mana bisa mendapatkan keuntungan secara besar besaran.

Namun Dari konteks Suku Bunga Yang terjadi saat ini sangat mencekik beberapa pihak, bahkan banyak pengusaha Yang gulung tikar akibat terlilit hutang. Terlihat sampai disini perekonomian tidak baik baik saja akibat dari Suku Bunga pinjaman modal untuk supplier produksi barang sebagai pasokan kebutuhan pokok itu sendiri.

3.Akibat perang Rusia-Ukaraina

Para pakar ekonomi dunia memprediksi bahwa dampak Dari perang Rusia-Ukaraina ini menyebabkan perlambatan ekonomi Yang mana kedua Negara tersebut adalah Sumber pasokan ekspor bahan pokok, migas, minyak mentah didunia. Karena hal ini, menyebabkan adanya kelangkaan secara global Dan diprediksi ribuan orang meninggal dunia akibat kelaparan.

Lantas apa yang harus dilakukan khususnya umat Muslim di Indonesia ini?

Menghadapi hal tersebut, justru Islam selalu memiliki solusi Di setiap persoalan. Sejak zaman Rasulullah SAW perihal krisis ekonomi pernah terjadi dan Alqur’an serta hadist selalu menjadi rujukan untuk para umat Nabi Muhammad SAW.

Prediksi akan adanya Suku Bunga Naik Dari seluruh bank sentral didunia sangat tidak etis jika dilihat dari konsep ekonomi syariah. Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan solusi terbaik Dalam menghadapi situasi Yang Dapat mencelakakan hambanya. Jika konsep Dalam perbankan syariah ini diterapakan khususnya penerapan Suku Bunga, maka masyarakat tidak akan terlilit Dalam hutang Dan dapat melanjutkan perekonomian sebagaimana mestinya Dalam mengambil peran sebagai produsen, distributor Dan konsumen. Perekonomian Akan tetap berjalan Karena masyarakat merasakan kesejahteraan Tanpa ada tekanan Yang mencekik, Dalam Islam telah diajarkan bahwa konsep pinjam meminjam tidak boleh melebihkan terlalu banyak dari apa Yang telah dipinjamkam. Secara konteks Islam, melebihkan , Menambah Dan melipat gandakan hutang hukumnya haram, atau biasa dikenal dengan istilah riba. Riba yaitu pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil, arti bathil disini yaitu over Dalam melebihkan sesuatu Yang dapat menyebabkan kesengsaraan. telah tertulis dalam Q.S Ali-Imran ayat 130

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوا۟ ٱلرِّبَوٰٓا۟ أَضْعَٰفًا مُّضَٰعَفَةً ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

Selain itu, prediksi akan kenaikan harga barang dan jasa secara global atau kenaikan inflasi secara signifikan, maka hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara kita mengelola keungan dengan baik. Islam telah mengajarkan hidup sederhana dan tidak berfoya foya untuk kesenangan dunia. Dalam QS Al Isra ayat 27 dijelaskan bahwa

‘Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” Oleh Karena itu, melihat kenaikan harga barang Dan jasa Akan berakibat pada kelangkaan suatu bahan pokok produksi. Dari sini, janganlah hidup bermewah mewahan dengan menghamburkan harta Yang Kita miliki untuk kesenangan dunia Yang hanya titipan ini.

Kerisauan Di masyarakat perihal resesi ini khususnya kaum Muslim dapat diatasi dengan Cara menerapkan hukum Islam sebagaimana mestinya , sesama saudara Muslim saling membantu satu Sama lain Dalam menghadapi gelapnya perekonomian yang sedang terjadi. Justru Dari sinilah umat Muslim berlomba lomba mendapatkan kebaikan Dalam mengamalkan harta benda nya untuk saudara Yang membutuhkan uluran tangan. Dalam QS Al Furqan ayat 67 telah dijelaskan bahwa

وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

Artinya: Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.

Tidak akan ada kemiskinan juga jika si kaya tidak merasa kaya, artinya harta yang sekarang dimiliki adalah titipan dari allah swt. Maka sebagaimana mestinya jika harta tersebut dipergunakan juga untuk kebaikan membantu sesama, maka dapat dipastikan pula jika kita bersama sama bisa menghadapi tahun gelap akibat resesi global ini. Dilain sisi, hal ini dapat bermanfaat untuk memutar roda perekonomian yang berlangsung di masyarakat. Kemiskinan itu tidak akan terjadi jika rasa kemanusiaan terus mengalir dan menerapkan prinsip sebagai umat muslim untuk wajib mengeluarkan zakat, infaq dan shadaqah serta menjauhi perbuatan yang bathil dalam mempergunakan harta titipan.

Telah diatur Dalam Pasal 28A

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.**)

Negara telah menjamin hidup setiap manusia di negaranya sebagai perwujudan memberikan ham secara jelas. Untuk itu, sebagai warga negara jangan risau dalam menghadapi prediksi tahun gelap yang akan terjadi di waktu mendatang. Kita bisa bangkit bersama menghadapi situasi sulit ini, jika negara menjamin warga nya untuk bisa bertahan hidup maka rakyat mati kelaparan idak boleh terjadi bagaimanapun caranya.

Semoga kita senantiasa mendapatkan perlindungan dari allah swt tuhan yang maha esa, dan prediksi tahun gelap 2023 akibat resesi global tidak akan terjadi. Sebagai manusia tentu saja perlu waspada, namun kita bisa bangkit bersama dengan saling bergandeng tangan dan saling bahu membahu sesama umat manusia dan warga negara dalam menghadapi persoalan sulit yang mungkin akan terjadi. Wallahua'lam g

Penulis : Robi’atul A’dawiyah

Student of English Education, Sultan Agung Islamic University Semarang 

Dosen pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.  Mata Kuliah Civics

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun