Mohon tunggu...
Robiatul Adawiyah
Robiatul Adawiyah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyimpangan Sosial dan Moral dalam Pendidikan dan Masyarakat

23 Oktober 2020   09:19 Diperbarui: 2 Juni 2021   14:00 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Penyimpangan Sosial dalam Pendidikan dan Masyarakat

Penyimpangan sosial merupakan suatu konsep masalah sosial yang berkaitan dengan pelanggaran norma. Hal ini berarti sesuatu bisa disebut dengan masalah sosial jika menyangkut hubungan antar manusia dengan aturan/nilai-nilai atau juga biasa dianggap sebagai gangguan terhadap harapan atau tujuan dalam kehidupan bermasyarakat.

Masalah sosial itu sendiri merupakan suatu keadaan yang dianggap sebagai hal yang tidak dikehendaki dan menjadi ancaman dalam kehidupan masyarakat dan sifatnya tidak bisa ditoleransi sehingga dibutuhkan tindakan untuk menyelesaikannya.

Baca juga: Bagaimana Penyimpangan Sosial dan Konsep Moral dalam Pendidikan juga Masyarakat?

Setiap penyimpangan sosial tentulah ada penyebabnya. Bisa jadi karena faktor lingkungan si pelaku penyimpangan, bisa juga karena keinginan untuk mencapai kepuasan dalam hidup mereka, mungkin karena merasa tidak puas dalam menghadapi sesuatu, mungkin juga karena mereka hanya ikut-ikutan orang lain, dan masih banyak lagi kemungkinan lain yang bisa menyebabkan seseorang melakukan suatu bentuk penyimpangan sosial.

Dalam hal pencegahan pelanggaran norma atau penyimpangan sosial, orang tua memegang peran yang sangat penting dalam mengawasi anak atau anggota keluarga supaya tidak sampai melakukan hal yang dilarang atau hal yang bertentangan dengan norma yang ada di masyarakat. Saat orang tua mulai lemah dalam mengawasi anggota keluarganya maka bisa berakibat negatif bagi kepribadian anak.

B. Konsep Moral dalam Pendidikan dan Masyarakat

Moral diartikan sebagai suatu nilai yang bisa diwujudkan dalam bentuk sesuatu yang dilakukan oleh seorang anak. Hal ini dikarenakan tidak ada satupun perilaku dari seorang anak yang terbebas dadi nilai. Moral juga diartikan sebagai hukum dari suatu perilaku yang diterapkan dalam setiap individu saat individu-individu tersebut melakukan sosialisasi dengan sesamanya sehingga kemudian dapat terjalin rasa saling menghormati dan saling menghargai anatar sesama. 

Moral juga dapat diartikan sebagai suatu hal yang berhubungan dengan prinsip-prinsip perbuatan atau tingkah laku manusia yang meliputi akhlak, budi pekerti, dan mental yang membentuk watak atau karakter pada diri seseorang.

Saat ini pendidikan seperti matematika, IPS, IPA, dan lain sebagainya lebih diunggulkan daripada pendidikan tentang moral. Sehingga pendidik, peserta didik, bahkan pemerintah sudah mulai seakan-akan lupa jika pendidikan mengenai moral lebih baik dan lebih penting dari itu semua.

Pendidikan moral ini memiliki banyak peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga pemerintah seharusnya menyadari hal itu dan berusaha untuk segera menindaklanjutinya seperti dengan menambahkan jam pada mata pelajaran Bimbingan Konseling dan pelajaran keagamaan supaya peserta didik bisa lebih mengerti bagaimana cara mereka untuk bisa berinteraksi dengan orang lain dan bisa membuat hati peserta didik lebih peka terhadap masyarakat disekitarnya. 

Baca juga: Penyimpangan Sosial Tak Hanya Kesalahan Satu Pihak

Hal ini juga berguna supaya peserta didik tidak menjadi manusia yang egois dan selalu mengikuti apa yag hawa nafsunya inginkan. Maka dari itu peran pendidik, pemerintah, dan pihak lainnya harus mulai bisa bersama-sama memperbaiki moral remaja saat ini yang tentunya sangat tidak mudah untuk dilakukan.

C. Pelajar dan Penyimpangan Sosial

Semua pelajar sudah pasti punya tuntutan untuk selalu mematuhi peraturan atau tata tertib yang ada disekolah. Para pelajar yang masih berusia muda ini sedang mengalami masa transisi dari remaja menuju ke masa dewasa. Pada kehidupan yang sedang dijalani oleh pelajar saat ini, pastilah berbeda-beda cara pelajar untuk menanggapi atau meresponnya. Ada yang memberikan respon yang positif, tetapi banyak juga yang memberikan respon yang negatif. 

Dari respon negative inilah yang kemudian muncul menjadi kenakalan remaja. Penyimpangan sosial yang dilakukan oleh pelajar biasanya disebabkan oleh lingkungan sekitarnya terutama lingkungan diluar rumahnya. Sebagian pelajar terutama yang masih berada di usia remaja cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. 

Hal ini biasanya terjadi karena pelajar tersebut kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya saat dirumah. Lingkungan juga memberikan pengaruh yang ssangat tinggi bagi kehidupan pelajar. Lingkungan yang dimaksud disini termasuk lingkungan keluarga, lingkungan pertemanan pelajar, maupun lingkungan tempat pelajar itu tinggal. 

Diantara hal-hal yang bisa menanggulangi terjadinya penyimpangan sosial yang dilakukan oleh pelajar antara lain; 

(1) Orang tua hendaknya selalu memberikan perhatian, rasa aman, dan kasih sanyang yang penuh terhadap anaknya sehingga mereka tidak mencari kesenangan diluar rumahnya yang belum tentu bisa membawa dampak yang baik bagi dirinya. 

(2) Guru Pendidikan Agama Islam sebagai orang tua kedua bagi pelajar harus selalu bisa menjalankan perannya dengan baik sebagai guru yang mendidik dan juga sebagai penasehat supaya pelajar tidak terlalu terlarut dalam masalah. Karena jika dibiarkan maka akan bisa berakibat yang sangat fatal dan kemudian berujung menjadi tindakan penyimpangan. 

(3) Sekolah harus selalu menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan sekolah sehingga bisa mewujudkan keamanan dari berbagai masalah yang bisa terjadi. Dan penerapan sanksi juga untuk pelajar yang melakukan penyimpangan sosial.

Baca juga: Penyakit Sosial sebagai Akibat dari Penyimpangan Sosial

D. Sekolah sebagai Sumber Moral Anak

Moral adalah salah satu sikap dasar yang wajib ada pada diri anak untuk bisa tumbuh menjadi seorang manusia yang benar dalam bertindak sebagai umat Tuhan, anggota keluarga, anak, dan sebagai anggota masyarakat. Dengan memberikan landasan pendidikan yang berbasis moral dan agama kepada seorang anak, maka anak bisa mulai belajar membedakan mana perilaku yang benar dan mana perilaku yang salah.

Penanaman nilai-nilai moral, agama, afeksi, dan disiplin yang ada pada program pendidikan anak usia dini merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan secara berkelanjutan atau terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga aspek perkembangan yang diharapkan dapat berkembang optimal sesuai harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun