Dengan berdasarkan jumlah kasus yang  setiap harinya terus fluktuatif. Dirasa terlalu dini apabila sejauh ini kita sudah membicarakan kehidupan New Normal tersebut. Dimana semestinya kita sejauh ini lebih focus terhadap penanganan dan pencegahan dari pada pandemic covid-19 ini.Â
Jadi sangat wajar jika sebagaian masyarakat menganggap untuk digelarnya kehidupan New Normal dirasa belum tepat. Tentu sembari berharap agar tidak terjadi gelombang kedua pandemi corona virus ini.
Kedua, Namun jika harus terus menerus menunggu tren kasus ini menurun atau landai. Tentu juga tidak benar. Apalagi jika harus menunggu kasus ini nol.Â
Hal ini sangat mustahil tejadi. Sebab berdasarkan organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization) menyatakan jika virus covid-19 ini tidak akan pernah hilang. Artinya virus ini terus saja berada dibumi ini.Â
Bahkan tidak ada yang bisa memprediksi kapan berakhirnya pandemi covid-19 ini. Tentu jika kita melihat dengan kndisi sekarang opsi yang terbaik ialah mencoba menjalakan transisi menuju kehidupan New Normal. Sebab kita juga tidak bisa hidup ditengah ketidakpastian ini terus berlanjut.
Ketiga, Para ahli pun juga sudah memberikan pandangan nya terkait rencana diterapkan kehidupan New Normal ini. Sebut saja Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, yang dimuat di Tribunnews.com pada Kamis, 21 Mei 2020 Ia mengatakan 'New Normal' diperlukan karena pandemi ini tidak akan selesai.Â
Kemudian ia menambahkan" kita akan memasuki era dimana kita tidak bisa mengatasi pandemic secara tuntas, tetapi kita bisa meredakan pandemi, dan kita akan secara bertahap bisa kembali bekerja dan memasuki kehidupan normal yang baru. Dikutif dari Youtube Berita Satu pada kamis 21, Mei 2020.
Terakhir apapun kebijakan yang nantinya diambil pemerintah. Kita sebagai masyarakat harus tetap mematuhinya. Apalagi jika memang kehidupan new normal ini di terapkan. Tentu kita harus bisa membiasakan perilaku kita dengan mentaati protocol kesehatan yang sudah ditetapkan. Dengan sering mencuci tangan, jaga jarak (Phisical Distancing), Sosial Distancing, hingga harus membiaskan diri menggunakan masker jika hendak bepergian keluar rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H