Hari Raya Idul Fitri 1441H memang tinggal menghitung jari. Dimana pada hari itu disebut  sebagai hari kemenangan atas puasa yang telah ditunaikan selama satu bulan penuh (dibulam ramadhan). Sehinga tak jarang menjadikan Hari Raya Idul Fitri sebagai moment yang paling ditunggu umat muslim di dunia tak terkecuali umat muslim di Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Membuat perayaan  Idul Fitri ditanah air sangat meriah dan beragam.
Dimana  setiap daerah mempunyai cara khas tersendiri dalam menyemarakkan perayaan Idul Fitri tersebut. Adapun perayaan yang umumnya dilakukan muslim ditanah air antara lain,berkunjung ke sanak keluarga (silaturahmi), bersalam-salaman, menggelar takbir keliling, melaksanakan salat Ied secara berjemaah baik di masjid maupun dilapangan.Â
Sedangkan sisi lain yang paling mencolok ketika menjelang lebaran adalah tradisi mudik. Dimana di Indonesia mudik seakan sudah menjadi suatu ritual ketika menjelang lebaran. Sehingga tak jarang istilah mudik ini menjadi lekat dengan perayaan Idul Fitri. Bahkan sebagian orang menggap bahwa jika mejelang lebaran tak mudik rasanya hampa. (Jadi bukan hanya soal perasaan saja yang hampa).
Namun tampaknya perayaan Idul Fitri pada tahun ini sedikit berbeda salah satunya pelarangan mudik. Yang tak lain akibat dari pada situasi pandemi covid yang melanda tanah air yang sampai sejauh ini belum juga menunjukan grafik penurunan. Hal ini yang kemudian membuat perayaan lebaran kali ini sedikit berbeba dari perayaan Idul Fitri sebelumnya. Dimana pada tahun ini kita lebih banyak beraktivitas dirumah, sesuai dengan anjuran/protocol kesehatan yang yang dikeluarkan pemerintah. Mulai dari istilah Sosal Distancing, Physical Distancing, hingga istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Namun meskipun  perayaan hari raya Idul Fitri pada kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yakni ditengah situasi pandemi. Namun kita sebagai umat muslim tetap bisa merayakan dan memaknai lebaran kali ini, hanya saja bentuk yang berbeda. Dan tentunya tidak mengurangi nilai ibadanya. Sebab esensi dari semua yang kita lakukan senantiasa berharap bernilai  ibadah  (amal). Apalagi dalam kondisi seperti ini haruslah kita sikapi dengan bijaksana. Dan lebih mengutamakan kepentingan bersama.
Misalnya saja himbauan dari pemerintah untuk tidak menggelar salat Idul Fitri ditempat terbuka seperti masjid, dan lapangan terbuka. Situasi itu memang berat sebab salat Idul Fitri ini pelaksanaannya hanya satu kali dalam setahun. Akan tetapi kita kita sebagai masyarakat haruslah mematuhi himbauan tersebut.Â
Sebab semua aturan atau himbauan yang dikeluarkan pemerintah serta merta hanya demi kebaikan bersama. Yakni mencegah dan memutus rantai penyebaran pandemic covid-19 ini agar tidak berkepanjangan. Meski demikian kita tetap bisa melaksankan salat Ied ini bersama keluarga dirumah. Dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan Fatwa No 28 Tahun 2020 terkait ketentuan dan panduan tata cara melaksanakan salat setahun sekali tersebut (yang terpenting tidak melakasanakan salat Id secara virtual/ streaming).
Disamping itu meskipun nantinya kita melakasanakan salat Ied di rumah masing-masing tentu tidak akan mengurangi pahala yang didapat. Sebab dirumah maupun dimasjid dalam kondisi seperti saat ini  sama saja nilai pahalanya.Yang terpenting subtansinya mengerjakan. Disamping itu jika kita melihat hukum dari pada salat Ied itu sendiri adalah sunnah. Artinya dikerjakan mendapat pahala tidak dikerjakan tidak dosa. Akan tetapi alangkah baiknya tetap dikerjakan meskipun dirumah masing-masing.
Sedangkan dari sisi silaturahmi dengan kerabat tetap dapat kita lakukan dalah satunya dengan memanfaatkan pesatnya teknologi. Dimana kita tahu Perkembangan teknologi yang begitu pesat seperti saat ini. Seakan bisa dijadikan alternative untuk kita, agar tetap bisa menjalin silaturami di Idul Fitri kali ini. Sebut saja Seperti  aplikasi zoom, whatsapp, google meet, dan tentunya masih banyak lagi aplikasi yang lain., Yang tentunya aplikasi-aplikasi tersebut dapat kita manfaatkan sebaik mungkin untuk menjalin silaturahmi dengan teman,kerabat,maupun keluarga meskipun tetap dirumah saja.
Namun yang paling terpenting dimomen Idul Fitri kali ini adalah mari bersama-bersama berdoa agar situasi ini segera berakhir. Meskipun tidak ada yang tau dan bisa memprediksi kapan berakhirnya situasi pandemic ini. Akan tetapi kita sebagai orang beragama yang percaya akan adanya kebesaran Tuhan (sang pencipta segalanya) dan sudah sewajarnya kita bermunajat kepadanya. Dengan menyelipkan doa agar bangsa kita segara keluar dari situasi pandemic ini.
Sekian !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H