Indonesia kembali kehilangan musisi terbaiknya. Sang maestro Didi Kempot menghembuskan nafas terakhirnya (Meninggal) di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah 5 Mei 2020.
Sungguh ini tidak disangka-sangka semua pihak. Terlebih para sobat ambyar ( sapaan fans Didi Kenpot) yang pasti akan merasa terpukul dengan adanya berita ini. namun kita semua harus mengikhlaskan kepergian nya. Sebab ini memang sudah merupakan ketetapan dari yang maha kuasa.
Jejak penyanyi campur sari ini memeang sudah tak diragukan lagi kapasitas dan kapabilitasnya. Dimana, semasa hidupnya Didi Kempot sudah melalang buana dikanca musik nasional. Dengan menggelar berbagai konser dan menciptakan lagu-lagu bernuansa Jawa.
Sebut saja lagu pamer bojo,laying kangen.cidro hingga sederet lagu lain nya. Lagu-lagu tersebut pun seakan sudah tidak asing dtelinga kita. Dimana lagu-lagu tersebut berhasil buming dan termasuk lagu yang sering dibawakan oleh penyanyi lain nya (cover).
Adapun salah satu penyanyi yang mengcover lagunya Didi Kempot adalah Nufi Wardhana. Dimana Nufi Wardhana mengcover lagunya Didi Kempot  yang berjudul Layang Kangen. Dengan mengubah lirik nya menjadi lirik dalam bahasa Indonesia. Ditambah petikan gitar yang biasa dimainkan Nufi. Seakan menambah lagu tersebut menjadi menarik. Apalagi didengar ditengah hati sedang gundah.
Hal ini disebabkan lirik dari lagu-lagu yang diciptakan Didi Kempot sangat mudah dipahami semua golongan. Karena bahasa yang digunakan pun bahasa yang sederhana sehingga akan mudah di ingat atau dihafal dikalangan pendengar. Sehingga tiap kali lagu-lagu Didi Kempot dilantunkan tak jarang banyak yang sampai menetes kan air mata.
Sedikit mengenal lebih dekat sang maestro. Didi Kempot merupakan anak dari pada pelawak terkenal akni mendiang Ranto Edi Gude atau lebih dikenal dengan Mbah Ranto. Meskipun mempunyai ayah yang terkenal, tak membuat pria yang bernama asli Dionisius Prasetyo tersebut terkenal dengan memanfaatkan nama ayahnya.Akan tetapi Didi Kempot behasil terkenal dengan karya-karya yang telah ia ciptakan.
Semasa hidupnya Didi Kempot pun tak jarang aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan amal. Salah satunya konser amal yang ia adakan di Kompas Tv beberapa hari yang lalu. Konser amal ini sendiri ia maksud kan mengumpulkan donasi. Yang kemudian donasi tersebut diberikan kepada yang membutuhkan ditengah situasi pandemi saat ini. Sehingga konser amal tersebut mendapat apresiasi dari Presiden Republik Indonesia yakni Joko Widodo.
Sekarang Didi Kempot pun sudah tiada dan meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Meskipun begitu karya-karya beliau akan terus hidup dan akan menghiasi tangga lagu ditanah air. Dan julukan-julukan seperti Bapak Loro Ati Nasional (Bapak Patih Hati Indonesia).Lord Didi serta nama panggillan akrab fans lain nya , akan tetap melekat kepadanya.
Ditengah situasi pandemic seperti saat ini. Hal bijak yang harus dilakukan adalah mendoakan sang maestro. Dengan tidak menghadiri pemamkamnya secara langsung. Meskipun ini berat namun kita sebagai masyarakat harus mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan Physical Distancing dan tetap berada dirumah. Hal ini demi mencegah penyebaran covid-19 yang harus kita lawan bersama-sama.
Selamat jalan Bapak Loro Ati Nasional