Mohon tunggu...
Anna Skl
Anna Skl Mohon Tunggu... -

Selalu belajar dan berbagi dalam mengharap RahmatNya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Jalan Teladanku

12 Agustus 2016   13:27 Diperbarui: 12 Agustus 2016   13:30 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sederhana dalam keramahan yang luar biasa, kesan pertama yang kurasa saat menemui beliau di kediamannya dikawasan Tebet.  Terbenih rasa kagum yang langsung kusemai dilubuk sukma.  Di horizon netra, kuamati dirinya yang sibuk melayani para tamu yang hadir dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Ratusan jiwa yang bernaung dibawah perusahaan gemilang yang beliau pimpin, berkumpul saat itu.  Tak pernah kutemui wanita yang sesederhana beliau dikondisi dan situasi yang dimilikinya.  Dalam busana muslim bersahaja, kudungan mukena putih yang dikenakan seakan selalu siap untuk bersujud kehadapan Sang Penguasa Eksistensi, terjuntai hingga diatas lutut, tangannya sibuk membagi hadiah yang terbungkus didalam tas plastik putih kukuh kesetiap pegawai yang disayanginya.  Tak terdengar rententan tutur, hanya senyum yang terlukis diwajah polos. Cantiknya alamiah, secantik budi bekerti dan rajutan katanya.

Hormat dan setia kebelahan jiwa beliau.  Terexpressi rasa kecewa dan sedih kala sang suami yang kadang sungkan serta mengerti kesibukannya dan kemudian membuat kopi sendiri, karena terlewati saat indah meraih Rahmat Ilahi.  Keduanya merupakan pasangan ideal yang saling melengkapi dalam Sujud keSang Pencipta dan mengabdi kesesama.  Empat putra putri kandung yang dikaruniakan Sang Pengatur, dua masih di Perguruan tinggi dan kedua kakak mereka telah berkeluarga.  Titel dokter yang mereka miliki demikian juga pasangan hidup mereka.  Soleh dan solehah dalam intelek yang menghindar gemerlap semu.

Lebih dari 400 anak asuh beliau yang dilindungi penuh atensi bersama Sultan dihatinya.  Dari kanak-kanak lugu hingga yang menggeluti perguruan tinggi.  Tak sedikit yang telah berhasil dan aktif ditengah masyarakat.  Entah berapa banyak yang mereka bekali modal agar dapat membuka usaha atau memperbaiki usaha. Sedekah yang berlimpah kemesjid mesjid, dalam pembangunan, supplai karpet, AC dan keperluan lain.  Seakan belum cukup apa yang telah mereka dermakan, sering diakhir pekan, mereka menelusuri kolong jembatan atau ketempat tempat rawan dengan harapan dapat menolong mereka yang memperlukannya. 

Dikesepuluh terakhir bulan Ramadhan1437 H beliau melakukan Umroh lagi bersama keluarga tercinta.  Kelima pilar Islam yang dilakukan pada saat yang bersamaan. Diawal minggu ini, dihari Senin dibulan Agustus, diusia beliau yang ke 51, beliau kembali menghadap Sang Maha Pencipta.

Terkejut dalam sedih berita, kupandangi mukena lengkap putih dengan bordiran indah merah muda yang diberikan beliau tiga bulan yang lalu.  Kenang-kenangan yang sangat berharga buatku.

Mohon maaf bila keluarga tak berkenan dengan goresanku ini, hanya rasa sedih dan kagum yang membaur meluap nan tak dapat lagi kubendung, Kanalisasi rasa yang kusalurkan.

« Selamat jalan teladanku » Pahlawan tak dikenal dan tak ingin dikenal.  Tempatmu Jannah disisi Allah, InshaAllah.  Dikeheningan tuturmu, Amal Ibadahmu berkelanjutan, karyamu bertebaran dan berkilauan.  Semoga RahmatAllah selalu menyinari dikehidupanmu nan abadi.  Aamiin Ya Robb.

Anna Skl, 11  Agustus 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun