[caption caption="Bangunan Georges Pompidou center, foto Anna Skl"][/caption]Aku dan Melissa sepakat akan berangkat ke Paris diakhir pekan itu, dimusim panas. Tujuan utama adalah mengunjungi Pusat Budaya dan Seni Georges Pompidou yang terletak dipusat kota Paris pada hari Sabtu dan malam harinya jalan jalan disekitar Menara Eiffel dan Avenue Champs Elisées.Â
Sesampainya di Paris, yang pertama dilakukan adalah mencari hotel yang strategis. Tidak mudah untuk mendapatkan penginapan yang sesuai dengan kemampuan ekonomi pada saat liburan dikondisi mendadak. Setelah keluar masuk beberapa hotel,,,Ooouuufff,,,akhirnya ketemu juga hotel yang sesuai buat kami dan terletak tidak jauh dari station kereta api 'La Gare de Lyon'. Selesai check in dan mandi, kamipun keluar menikmati indahnya Paris di sore dan malam hari.
[caption "Hotel didepan Stasiun KA Paris-gare de Lyon. Foto Anna Skl"]
Pada th. 1969, Georges Pompidou, Presiden Perancis (1969-1974) memutuskan untuk membangun diwilayah Beaubourg, distrik 4th arrondissement Paris, suatu pusat budaya multi seni dengan jenis yang baru. Diluncurkanlah kompetisi ide proyek yang mengundang seluruh arsitek sedunia untuk berpartisipasi. Dari 681 peserta yang berasal dari 49 negara, juri penyelenggara proyek memilih 3 finalis yang kemudian menyatu merealisir bangunan tsb. Mereka adalah Renzo Piano dan Gianfranco Franchini dari Itali serta Richard Rogers dari Inggris. Lama konstruksi dari th 1971-1977. Saat ini, konstruksi museum itu merupakan suatu bangunan ikonik diabad ke 20 yang disenangi oleh penduduk setempat dan para wisatawan. Museum Pompidou diresmikan pada tgl 31 Januari 1977.
[caption "Foto Anna Skl"]
Dibangunan utama terdapat :
-Â Museum Art modern dan Pusat Kreasi Industri
-Â Perpustakaan untuk konsultasi dokumen multimedia
-Â 5 Galleries untuk exposisi
-Â Perpustakaan Informasi Publik (terdapat 2200 bangku dan 380 000 documents)
-Â Perpustakaan Kandinsky (spesial buat hasil seni abad ke 20)
-Â 2 bioskop (315 tempat dan 144 tempat)
-Â Ruangan untuk pertunjukan (384 tempat)
-Â Ruangan pertemuan/konferensi (158 tempat)
-Â Ruangan pedagogik untuk umum
-Â Ruang kerja Brancusi (sculpture)
-Â Institut untuk riset akustik dan musik
-Â Beberapa kantor.
Museum ini terbuka untuk umum setiap hari dan juga hari hari libur, tutup tiap hari Selasa dan tgl 1 Mei, dari jam l0:00 pagi hingga jam 18:00 sore. Harga tarif masuk bervariasi antara 7/10/12 Euros per orang. Setiap hari Minggu pertama diawal bulan, pengunjung dibebaskan dari tiket masuk, alias gratis. Tarif masuk juga gratis buat mereka yang berumur dibawah 26th atau pelajar/mahasiswa dengan syarat menunjukkan identitas yang berlaku. Penjualan tiket terakhir sekitar sejam sebelum waktu penututupan exposisi.
[caption "Foto Anna Skl"]
Art modern yang berjumlah 100 313 karya seni itu (di tahun 2014) mencakup
-Â Sculptures (patung patung)
-Â Lukisan lukisan
-Â Arts graphiques (grafis)
-Â Multi Media
-Â Tentang perfilman
-Â Architecture (Arsitektur)
-Â Design (disain)
Disepanjang tahun selalu ada pertunjukan dan pertemuan seperti festival, perfilman, dances, musik, teater, konferensi, colloques , aktifitas educatif, exposisi temporaires dll yang menyangkut Budaya dan Seni.
Tentunya disinipun terdapat beberapa restaurant, snacks dan toko souvenir.
[caption "Foto Anna Skl"]
Langkah pertama menuju seni modern yang dicapai oleh pelukis impresionis, sangat dipengaruhi oleh Edouard Manet pada tahun 1870. Selain menolak norma-norma yang didikte oleh Akademi (apa yang sudah dimulai oleh para pelukis alam realistis) mereka mulai melukis dengan cara yang benar-benar baru, contohnya penggunaan warna yang tak tercampur. Penolakan dari lukisan klasik membuka jalan bagi pelukis seperti Cézanne dan Gauguin.
Hal yang penting juga adalah di th 1881 diterbitkannya majalah oleh Octave Maus, Edmond Picard dan Robert Louis Eugene berdasarkan Art Modern (1881-1914) yang bertujuan menghargai seni "modern" .
Seni modern juga ditandai dengan lahirnya kritik seni. Hasil karya suatu seni sering menjadi pokok penulisan. Kritik itu sering membahas pada wacana suatu karya. Baudelaire dan Zola, sering menulis kritik untuk para pelukis modern. Goethe dan Matisse menulis tentang warna. Banyak para seniman mempublikasikan teks atau memanifestasi karya karya para pelukis.
Munculnya fotografi memiliki pengaruh pada banyak seniman, mulai dari abad kesembilan belas dan abad kedua puluh, dari Degas ke Picasso, Matisse, Miró, dan lain-lain yang menjadi tokoh dalam seni modern. Para seniman dapat juga mengexpressikan seni modern itu melalui multi media: gambar, lukisan dan patung, juga fotografi, perfilman, keramik, arsitektur, seni dekoratif atau seni pertunjukan.
[caption "Melissa yang menikmati Menara Eiffel. Foto Anna Skl"]
Â
Anna Skl, Mtl 11 Februari 2016Â
Â
Sumber :
Foto : Doc. pribadi (Anna Skl)
https://id.wikipedia.org/wiki/Centre_Georges_Pompidou
https://fr.wikipedia.org/wiki/Centre_national_d'art_et_de_culture_Georges-Pompidou Â