Mohon tunggu...
Anna Skl
Anna Skl Mohon Tunggu... -

Selalu belajar dan berbagi dalam mengharap RahmatNya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Enschede...

26 Januari 2016   20:00 Diperbarui: 26 Januari 2016   20:40 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Enschede, kota yang terletak di bagian timur Belanda dekat perbatasan Jerman, berpenduduk sekitar 100 000 orang itu pernah menjadi pusat gemilang produksi tekstil. Sejak disahkan kota itu disekitar th 1325 hingga kini mempunyai berbagai macam peristiwa sejarah didalamnya.

Awalnya, Enschede adalah daerah pertanian, namun hasil dari pertanian itu tidaklah begitu memuaskan buat pemukim disana. Pada awal abad ke 18, para petani itu mulai menenun kain untuk penghasilan tambahan mereka. Merasa bahwa karya tenunan mereka berhasil  dipasaran, mereka meningkatkan aktifitas itu dikamar tenun kecil dirumah mereka, hingga kemudian berkembang lebih pesat lagi bahkan dapat mendirikan pabrik dan dapat mencapai 40% dari tenaga kerja disana adalah pekerja pabrik textile.

Diabad ke 19, dengan adanya mesin uap dan jaringan kereta api dikota itu, mereka mulai mendirikan sekolah textile dan pemerintah pusat Belanda mulai memberikan dorongan yang cukup signifikatif kepada pabrik pabrik itu. Walaupun tragedi di tahun 1862 dimana terjadi kebakaran yang cukup besar dipusat kota Enschede yang menghanguskan berbagai bangunan termasuk beberapa pabrik textile, namun mereka mendirikan kembali dengan pabrik pabrik yang lebih megah disertai dengan perumahan para pekerja, taman untuk penduduk, rumah sakit dan museum. Enschedepun mengexport hasil produksi textilenya.

Diakhir abad ke 20, kejayaan textile yang pernah dimiliki Enschede tidak dapat lagi menandingi produksi dari negara negara asia yang memasuki pasaran Eropa. Kualitas yang baik dan harga yang jauh lebih murah dari Asia itu melumpuhkan produksi textile Eropa termasuk pabrik pabrik yang ada di Enschede. Satu persatu, industri ditutup dan tidak sedikit yang pindah, ikut investasi di Asia. Akhirnya, Enschede pernah mengalami masa suram dalam ekonomi. Untuk merenovasi keterpurukan itu, pemerintah setempat membangun pusat pusat pertokoan yang modern, menyelenggarakan festival festival International, Live musics dan aktifitas lain yang membuat atraksi menarik bagi kota Enschede.

Di kota ini terdapat juga universitas dan akademi yang terbuka buat para pelajar dari seluruh dunia. Bisa ditemukan Akademi of Art and Designs, Polytechnical School, University of Twente yang mempunyai berbagai program studi, dll. Taman yang cukup luas yang dibangun pada th 1872 yang tidak jauh dari terminal kereta api (sekitar 10 menit jalan kaki) adalah juga tempat yang indah untuk dikunjungi. Banyak mahasiswa yang istirahat disana karena letaknya disebelah campus mereka.

Hal yang paling menarik adalah bertebarannya rumah makan dan toko toko yang menyajikan produksi dari Indonesia, dari yang mentah, kering, segar
atau beku hingga produksi yang sudah jadi. Indah, lezat dan tidak terlalu mahal. Dimusim panas, setiap tahun ada pasar malam, berbagai stand memamerkan hasil produksi Indonesia serta menyajikan aneka atraksi dan dapat juga ditemui beragam kuliner Indonesia, bahkan sampai ada panitia yang menyelenggarakan miss pasar malam.

Enschede yang mempesona,,, dingin saat ini.

Mtl, 26 Januari 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun