Mohon tunggu...
Anna Skl
Anna Skl Mohon Tunggu... -

Selalu belajar dan berbagi dalam mengharap RahmatNya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Redup Amarah

10 Januari 2016   20:54 Diperbarui: 10 Januari 2016   21:19 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Redup Amarah

Dirimu dan dirinya
Laksana dua benua terpisah samudera
Status, nalar dan netra hati
Penuh nuansa warna pelangi
Perlukah mimpi tuk menjembatani?

Setahun dilabuhkan perahunya
Terlilit sepoian bayu dermagamu
Terpesona rangkaian bunga katamu
Walau tak harum pengurai sepi semu
Berkelindan dari menit ke hari, seru

Koleksi foto selir selirmu
Terpampang benderang dialbum maya
Pelepas rindu kasih nan tergapai
Perlipur derita dunia antah berantahmu
Hadirnya hanya bayangan tak tersentuh

Lautan kecewa meletup mendidih
Terhembus taifun meliung ria
Ombak menggulung dan membukit
Berkejaran menjulang menjurang
Deras mendayu melebur dipesisir lara

Terhuyung pualam hati nan berkeping
Lantunan kata tak lagi bermelodi merdu
Larik aksara terbelenggu degup jantung
Terkelu lidah terkunci labium
Tatapan harap terhalang remang temaram

Ditarik jangkar melaju bahteranya
luapan amarah redup disejuk pantai pengertian
Nestapa nurani tertimbun rangkaian puspa ikhlas
Pelita asa kembali bersinar merona kalbu
Seakan tiada penyesalan, dirimu bukan untuknya.

Anna Skl, 10 Januari 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun