Mohon tunggu...
Robi Afrizan Saputra
Robi Afrizan Saputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penikmat sastra , penggila kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Politik

10 Cara Caleg Mengkampanyekan Diri

8 Maret 2014   22:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:08 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi pesta demokrasi akan dihelat. 9 April 2014 Tepatnya. Banyak sekali bermunculan calon-calon legislatif yang berkeinginan ‘duduk’. Tak sedikit biaya yang mereka keluarkan demi mengkampanyekan diri sendiri.

Berikut beberapa cara caleg mengkampanyekan dirinya untuk menarik simpati rakyat agar memilih mereka :
1.    Menggunakan Spanduk , Stiker  dan Banner
Cara pertama ini sangat lumrah, dapat dikatakan semua calon menggunakan metode penggunaan spanduk , penempelan stiker dan pemasangan banner.

Yang sangat mengkhawatirkan , ada yang memasang spanduk di pohon-pohon pelindung tepi jalan. Apakah tindakan seperti ini merusak lingkungan hidup ? Tentu merusak. Tidak hanya lingkungan yang dirusaknya , namun pemandangan pun juga dirusak.

Ada juga yang memasang spanduk di warung-warung. Secara logika , warung yang dipasangi spanduk caleg A akan menimbulkan rasa ketidakmauan pelanggan yang pro kepada caleg B untuk berbelanja di warung yang dipasangi spanduk caleg A tadi. Benar ?

Penempelan stiker juga menyebabkan keresahan bagi masyarakat. Ada beberapa tim sukses caleg yang menempelkan stiker sembarangan. Dalam artian , misalkan di dinding/pagar sekolahan , masjid dsbnya. Padahal tempat tersebut adalah tempat umum. Dilarang untuk kampanye.

Selain itu , ada juga yang menempelkan stiker dengan ukuran besar di mobil/kendaraan tim sukses calegnya. Dapat dikatakan mobilnya penuh dengan foto caleg yang didukungnya, sedangkan mobil yang mereka kendarai melaju kencang di jalan raya tak karuan ada juga yang menerobos lampu merah , tidak memakai helm saat mengendarai motor yang bertempelkan foto caleg yang didukungnya. Sebagian masyarakat akan berpendapat negatif kepada mobil/motor tim sukses caleg yang melaju kencang tak karuan tadi. “Tim suksesnya saja melanggar aturan, apalagi calegnya”

2.    Menggunakan Kartu Nama
Metode kedua menurut saya, caleg menyebar kartu nama mereka. Penyebaran kartu nama kampanye mereka juga membuat masyarakat resah dan gelisah. Ada yang menyebarkan kartu namanya disekolahan atau tempat umum lainnya.

3.     Mengadakan Berbagai Lomba
Metode ketiga ini saya rasa hanya sebagian caleg yang menggunakannya. Hanya caleg yang ‘beruang’ yang bisa menyelenggarakan berbagai lomba. Pada saat lomba , tim sukses mereka akan mengkampanyekan caleng dukungannya, baik lewat spanduk disekitar area lomba maupun kampanye secara langsung pada saat lomba diselenggarakan.

4.    Tiba-tiba blusukan dan merakyat
Ah ini metode paling aneh. Ada beberapa caleg yang tiba-tiba merakyat dan blusukan. Biasanya dalam keseharian mereka tidak ada yang sedekat ini dengan masyarakat. Tapi disaat pesta akan dimulai , segala tenaga dicurahkan kepada masyarakat. Ikut dalam acara-acara yang diselenggarakan masyarakat dsbnya. Untuk Rakyat , Hati-hati ya.

5.    Membagikan Baju Kampanye
Metode kelima ini saya rasa juga caleg ‘beruang’ yang bisa melaksanakan. Mereka yang bermodal lebih akan membuat baju kampanye dan membagikan kepada masyarakat kalangan bawah. Saat pembagian baju , tim suksesnya berpesan , jangan lupa 9 April besok pilih nomor 0 dari partai Z ya.

6.    Politik Nasi Bungkus
Ada juga yang kampanye dan berharap masyarakat memilih mereka dengan membelikan nasi bungkus bagi rakyat-rakyat kalangan bawah seperti (maaf) pemulung , tukang sampah dsbnya.

7.    Door to door to money
Metode ketujuh ini juga unik. Door to door to money (Pintu ke Pintu untuk Membagikan Uang). Maksudnya caleg tersebut langsung turun kerumah warga untuk memberikan sebuah amplop , kemudian sedikit bercengkrama memaparkan visi misi mereka dengan keluarga yang mereka kunjungi , berharap simpati bisa didapat. Biasanya metode ini dilakukan saat sore menjelang malam. Saat matahari telah tenggelam.

8.    Politik Rekreasi
Metode kedelapan ini juga dilakukan oleh caleg-caleg bermodal lebih. Ada yang membawa masyarakat suatu daerah pergi rekreasi dan memberi uang saku.  Supaya rakyat bisa memilih mereka.

9.    Kampanye Online
Metode kesembilan ini digunakan oleh caleg-caleg yang berpikiran modern. Caleg beranggapan bahwa kampanye di facebook , twitter dsbnya efektif. Selain biayanya murah , juga mudah dilakukan. Tapi ada juga caleg yang tak beretika, mereka memposting foto kampanye di suatu grup facebook seenaknya, sehingga meresahkan warga yang berada didalam grup tersebut.

10.    Kampanye di Media Massa
Metode kesepuluh ini , ada caleg yang berkampanye di Koran-koran dengan maksud para pembaca Koran tersebut memberikan suara kepada mereka yang ingin berperang di 9 April nanti.

Demikian 10 cara caleg mengkampanyekan diri mereka agar suara rakyat dapat tertuju kepada mereka.

Tulisan ini dibuat dengan maksud agar masyarakat yang telah memiliki hak pilih berhati-hati dalam memilih pada pemilu legislatif 9 April 2014 nanti. Jangan sampai salah pilih, karena 5 tahun yang akan datang mereka yang dipilihlah yang akan duduk di parlemen. Jika salah pilih , siap-siap mereka akan berkhianat saat bekerja nanti. Akan ada praktik korupsi , bolos kerja dan sebagainya.

Ingat , satu suara Anda menentukan masa depan daerah Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun