Selain kompetisi antar klub, jadwal internasional juga memberi dampak signifikan pada pemain. Turnamen besar seperti Piala Dunia FIFA dan Kejuaraan Eropa UEFA tidak hanya mempengaruhi waktu yang tersedia bagi pemain untuk beristirahat, tetapi juga memberi tekanan tambahan pada tim yang memiliki pemain internasional.
Masalah yang muncul:
- Pemain harus berpartisipasi dalam kualifikasi untuk turnamen internasional, yang sering kali berlangsung selama musim kompetisi domestik.
- Pengaturan jadwal pertandingan yang tidak terorganisir dengan baik dapat mengarah pada kelelahan fisik yang mempengaruhi performa pemain di level klub.
- Negara-negara dengan banyak pemain yang berbasis di klub-klub Eropa seperti Prancis, Jerman, atau Spanyol menghadapi tantangan besar karena mereka harus melepaskan pemain mereka untuk bermain di pertandingan internasional di tengah musim yang padat.
Dampak Jadwal Padat terhadap Pemain dan Kinerja Tim
Kelelahan Fisik Pemain
Jadwal yang semakin padat menyebabkan masalah serius dalam hal kebugaran pemain. Dengan pertandingan yang hampir berlangsung setiap minggu, pemain memiliki sedikit waktu untuk beristirahat atau pulih setelah cedera. Ini berpotensi meningkatkan risiko cedera yang lebih serius.
Contoh nyata:
- Virgil van Dijk, pemain bertahan utama Liverpool, mengalami cedera ACL (knee ligament) yang mengharuskannya absen selama hampir setahun. Cedera ini dianggap sebagai dampak dari kelelahan fisik akibat jadwal padat yang tidak memberi cukup waktu pemulihan.
- Sergio Ramos, bek Real Madrid, juga sering mengalami cedera otot dan pergelangan kaki akibat tidak cukupnya waktu pemulihan antar pertandingan.
Studi:
Studi oleh FIFA Medical Assessment and Research Centre menunjukkan bahwa pemain sepakbola profesional yang terlibat dalam lebih dari 50 pertandingan per tahun memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menderita cedera otot dan persendian.
Peningkatan Risiko Cedera:
Menurut analisis yang dilakukan oleh The Football Medicine Association, klub-klub yang memiliki pemain dengan jumlah pertandingan internasional yang tinggi cenderung mengalami tingkat cedera yang lebih tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemain yang bermain lebih dari 70 pertandingan dalam setahun memiliki kemungkinan 30% lebih besar untuk mengalami cedera.
Ketidakseimbangan Kinerja Tim
- Tim besar dengan skuad lebih dalam cenderung memiliki lebih banyak rotasi pemain, yang memungkinkan mereka untuk bertahan dalam jadwal yang padat. Namun, tim dengan kedalaman skuad yang lebih dangkal seringkali kesulitan mempertahankan performa tinggi di semua kompetisi.
Contoh: