Mohon tunggu...
Robi Muhammad Affandi
Robi Muhammad Affandi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta dan Penulis Media Online

Hidup adalah tentang bagaimana engkau bercerita, dan bagaimana engkau diceritakan. Karena dengan cerita itulah manusia akan dikenal dalam sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Prince Gubee 11 (Cahaya Bawah Tanah)

27 Agustus 2024   17:46 Diperbarui: 27 Agustus 2024   18:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prince Gubee 11 (Cahaya Bawah Tanah)

               

"Kenapa kau bersedih? Apa yang terjadi dengan ratumu?

                Gubee mencoba menenangkan sahabat kecilnya. Tubuh sahabatnya itu tampak semakin lemah tak berdaya. Air mata, meski sangat kecil, mengalir dari mata Semut merah penjaga yang biasa tegas, menetes perlahan membasahi tanah tempatnya terduduk.

                "Katakan. Apa yang terjadi?" ulang Gubee.

                "Ratuku sedang sekarat. Waktu hidupnya telah berakhir. Koloni ini akan punah Gubee!

                 🐜 Semut merah penjaga melihat ke sekelilingnya. Lorong-lorong yang terjalin seperti labirin yang menghubungkan berbagai ruang dan ruangan, tampak sangat hening. Dinding-dindingnya yang terbuat dari tanah yang di padatkan dengan sempurna, mulai lusuh tak terurus. Sementara aroma tanah dan feromon yang menyelimuti keseluruhan struktur, terasa pengap dan bercampur dengan bau kesedihan.

                "Apa gunanya istana yang kami bangun bertahun-tahun ini, kalau akhirnya kami semua harus mati tanpa meninggalkan penerus untuk kerajaan ini!?"  lirihnya lagi.

                "sudah, sudah! Hentikan tangisanmu. Itu takkan terjadi! Jangan terlalu memikirkan sesuatu yang belum tentu terjadi.

                Gubee melepaskan ikatan tabung di pinggangnya. Ia membuka penutup tabung itu, dan bau khas nektar bunga Edelweis masih terasa segar menguap dari tabung itu.

                "Ambillah. Berikan nektar bunga keabadian ini pada Ratumu." Gubee meletakkan tabung itu di pangkuan Semut merah penjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun