"kau sangat beruntung bisa memiliki minyak itu. Hanya serangga tertentu yang bisa mendapatkan hadiah istimewa itu dari ratu semut merah. Kau pasti lebah yang baik! Sama seperti lebah yang pernah menolongku  sepuluh tahun lalu." Ucap laba-laba tua tersenyum gumam. "leluhurmu sangat berjasa kepadaku." akunya mengingat masa lalu. Â
"ya! Dulu, di suatu hari, hidupku sedang dalam bahaya. Aku hampir saja menghadapi kematian karena badai salju yang melanda gunung Alpen. Jaring-jaring yang ku buat di sela-sela ranting pohon pinus rusak parah, tubuhku terlempar ke tanah, dan tertimbun butiran salju. Tubuhku membeku dan tak mampu lagi bergerak. Hingga akhirnya segerombolan lebah madu hutan gunung Alpen ini datang menolongku. Mereka mengeluarkanku dari tumpukan salju, dan membawaku ke rumah tua ini. Rumah ini sangat aman dan nyaman bagiku sampai hari ini, dan itu berkat lebah-lebah itu." Lebah tua melihat ke sekeliling rumah, dan tersenyum puas.
"tidak hanya itu." Lebah tua melanjutkan ceritanya. "mereka juga memberiku nektar bunga yang sangat manis rasanya. Berkat nektar bunga itu, tubuhku yang lemah langsung bertenaga. Aku tak menyangka,khasiat bunga itu begitu dahsyat! Dan ternyata nektar bunga itu berasal dari bunga Edelweis, si bunga keabadian. Akupun jadi bisa hidup dua puluh tahun lebih sampai saat ini, berkat nektar bunga yang diberi lebah itu." Ungkapnya. Â Â Â
"aku sangat bangga bisa menjadi bagian dari keturunan mereka!" Ujar Gubee senang setelah mendengar cerita si laba-laba tua.
"ya. Kau patut bangga, mereka sangat baik. Sejak bertemu lebah baik itu, aku bersumpah tidak akan memakan kaum lebah." Jelas laba-laba tua. "jadi, kemana kau akan pergi lebah muda?" Tanya laba-laba tua kemudian.
"panggil aku Gubee." Ujar Gubee tersenyum.
"aku ingin ke puncak gunung Alpen! Aku ingin mengambil nektar bunga Edelweis yang kau ceritakan tadi." Terang gubee.
"apa kau yakin?" Tanya laba-laba tua, ragu, memandangi Gubee cukup lama.
"maksudmu?
"bukan. Aku lebah jantan. Lebih tepatnya pangeran lebah." Jawab Gubee.
"kenapa kau yang harus pergi ke puncak gunung Alpen? Dimana lebah pekerja dari kolonimu? Kalian baik-baik sajakan??" Raut wajah laba-laba tua tampak menaruh bimbang.