Mohon tunggu...
Roby Mohamad
Roby Mohamad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya tidur, bermimpi, bangun, melamun, dan satu lagi: jarang mandi! :P

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pos#4: Memaknai Basmalah dengan Tiga Dimensi

18 Februari 2016   10:24 Diperbarui: 25 Februari 2016   06:24 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tatkala Jibril mendatangiku dengan membawa wahyu, maka hal pertama yang ia lantunkan padaku adalah Bismillahirrahmanirrahim.” (HR. Ad-Daruquthni).

“Basmalah ini untukmu dan umatmu. Perintahkanlah mereka (agar) tidak meninggalkannya dalam sesuatu dari berbagai urusan mereka, sebab,” pesan Rasul menyampaikan nasihat Malaikat Jibril,“aku tak pernah meninggalkannya sekedip mata pun sejak aku turun untuk Ayahanda-mu Adam ‘alaihis salam. Begitu juga para Malaikat lainnya.” Di kesempatan lain, Rasulullah berpesan ketika kita menulis sebuah karya, maka tulislah Basmalah di awalnya.

Lebih tegas lagi, Rasulullah Saw pernah memperingatkan bahwa setiap urusan yang bernilai penting, namun tak dimulai dengan bismillaahirrahmanirrahim, maka ia bagaikan seorang yang terjangkit derita kusta/lepra (ajdzam)". Maksud daripada ajdzam disini, menurut ulama, adalah sedikit keberkahannya. Meski bernilai dan begitu penting, aktivitas takkan melahirkan banyak keberkahan dan kurang produktif, bila tak dimulai dengan Basmalah.

Oleh sebab itu, mari kita teladani Al-Quran, Rasulullah, dan para penulis kitab-kitab khazanah Islam seperti Safinah ini: saat memulai setiap aktivitas baik, kita senantiasa membaca basmalah, Bismillahirrahmanirrahim! Insya Allah, selain bernilai manfaat, juga banyak keberkahan yang pasti kita rasakan.

Karena kitab ini membahas dua hal: pokok-pokok agama (ushulud din) alias Tauhid, dan fiqh, maka, sebagaimana tradisi Salaf, kita juga akan mengaji Basmalah dari dua dimensi tersebut. Dan di awal berikut ini, kita tambah satu dimensi lagi, Dimensi Bahasa, sebagai gerbang pembuka dua dimensi lainnya.

Basmalah Dimensi Bahasa

Sebelum kacamata dua dimensi Tauhid-Fiqh, kita akan memulainya dari perspektif bahasa terlebih dahulu. Bila kita amati arti rangkaian Basmalah ini, "Dengan nama Allah ar-Rahman ar-Rahim," kita akan temukan bahwa kalimat ini hanyalah apa yang tata bahasa sebut dengan kata keterangan. Betul kan, ya?

Disini tidak ada subyek maupun predikat yang tampak. Nah, dalam bahasa Arab, kondisi seperti ini mengharuskan penyimpanan sebuah kalimat lain, yaitu minimal subyek plus predikatnya.

Siapa subyek dan apa predikatnya? Disinilah hebat dan dahsyatnya Al-Quran. Subyek dan predikat sengaja tak tertulis agar, diantaranya, pengamalan Basmalah lebih universal. Bisa dibaca oleh siapa saja dan untuk aktivitas yang tak terbatas. Andai saja subyek dan predikat disebutkan, sudah pastilah pesan Jibril di atas dan anjuran hadits untuk memulai aktivitas yang bernilai itu menyempit, jika tidak sangat sempit.

Basmalah Dimensi Tauhid

Masih nyambung dengan sebelumnya. Dalam gramatik Arab, mendahulukan kata keterangan dan sejenisnya atas subjek-predikat yang diakhirkan (lebih-lebih tersimpan dalam konteks ini), itu mengandung arti "hanya".
Katakanlah, kita hendak berkativitas, kita mengucapkan Basmalah. Maka, kurang lebih terjemah komplitnya seperti ini, "Hanya dengan nama Allah ar-Rahman ar-Rahim, aku beraktivitas." Dengan artian demikian, kita benar-benar tengah mentauhidkan Allah dalam awal segala perbuatan kita; Bahwa hanya berkat-Nya lah kita bisa berbuat, dan tanpa-Nya kita tidak mampu berbuat apa-apa, bahkan kita bukanlah siapa-siapa dan apa-apa dengan tanpa nama-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun