Senandung angin telantarkan aku disudut nan cekam
Nurani seakan lelap dalam lamunan dekapannya
Gejolak benak terkapar pada rayuan alam
Aku lemah seiring raga takkan beranjak
Aku lahir dalam kurungan pesonamu
Nada dan suara takkan lagi bersorak
Memujamu dalam kebisuan senja
Kegirangan nubari tak senggup terlontarkan
Oleh kehadiranmu menggiringku di lembah tanpa ingatan
Angin berbisik, Padang menyapa, Mentari menyengat,
Karang menjerat, Langit menertawakan kebodohanku
Aku pergi dan kembali
Untuk mencari harapan yang sirna
Bersama keriuhan malam namun aku terbatas dalam cinta
Untuk menggenggam erat hati tulus itu
Aku diam,.
Diam karena cinta mencekik disini!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H