Mohon tunggu...
Robertus Dagul
Robertus Dagul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis merupakan bentuk kontemplasi untuk menemukan kejernihan pikiran terhadap fenoemena yang terjadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manusia yang Mencari Makna Hidup

21 Februari 2023   23:33 Diperbarui: 21 Februari 2023   23:37 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa yang tidak pernah merasakan keresahan dalam hidupnya, emosi, bahkan marah yang begitu luar biasa. Memusuhi sesamanya karena masa lalu yang masih belum rela untuk dilepaskan atau di maafkan. Manusia memang tidak pernah luput dari segala macam belenggu hidupnya.

Kehidupan sosial juga menjadi faktor yang membuat kita kadang menimbulkan kecemasan. Membuat kita ikut terbalut dalam dilema hidup yang tanpa ada makna apapun.

Begitupun ketika berinteraksi dengan orang yang kita temukan dalam setiap perjumpaan. Manusia seakan tidak pernah luput dari situasi hidup yang kadang membebankan hidup.

Tidak hanya situasi yang membebankan. Kesenangan yang berlebihan juga membuat manusia menjadi tidak sadar akan hidupnya yang jauh dari arti makna hidup. Ibarat euforia yang manis pada saat tertentu saja.
Begitulah manusia, kadang tidak puas dengan apa yang dimiliki, yang meski didapatkan dengan cara-cara yang tidak dengan sebuah perjuangan. Hal inilah bagi manusia, masih belum mampu untuk mengedalikan hidupnya dari belenggu, kecemasan ataupun kesenangan yang berlebihan.

Sehingga tidak salah, manusia mudah jatuh dalam sebuah bahaya besar. Seperti bunuh diri, menjadi gila, depresi bahkan mengancam sesama yang lainnya secara membabi buta.

Untuk bisa menghindari hal-hal di atas yang saya sebutkan, maka manusia mesti perlu menemukan apa arti hidup yang sebenarnya. Guna menemukan makna hidup yang selama masih mengembara di dunia.

Saya menawarkan konsep "Ikigai" sebuah konsep kebahagian hidup yang dijalani oleh orang Jepang. Konsep ini, disampaikan oleh seorang psikolog asal Jepang yang bernama, Michiko Kumano (2017). Ia mengatakan, bahwa konsep  Ikigai adalaj keadaan kesejahteraan yang muncul dari pengabdian terhadap aktivitas yang dinikmati seseorang, yang juga membawa rasa puas.

Ada empat konsep atau cara untuk menemukan tujuan hidup yang dijalani oleh orang jepang.

Yang pertama adalah Passion, sebuah cara untuk melakukan sesuatu apa yang kita sukai. Hal ini bisa ditunjukkan berupa hobi yang kerap kita jalani setiap harinya. Misalnya mendengarkan musik, berolahraga.

Menulis juga bisa menjadi salah satu cara atau hobi yang kita jalani. Cara di atas tentu kita jalani dengan penuh pemaknaan. Sehingga cara paling tidak bisa membuatmu lebih bahagia. Yang perlu diingat adalah agar kita tidak boleh menjalani sesuatu yang dijalani yang diluar dari ajaran moral.

Konsep yang kedua adalah, Profession. Konsep ini lebih kepada bagaimana kita melakukan pekerjaan kita sebagai rutinitas yang membuat hidup kita menjadi lebih berguna. Yang membawa keuntungan dengan cara kita melakukan pekerjaan tersebut dengan semangat dan kerja keras.

Konsep yang ketiga adalah Mission. Konsep ini lebih kepada bagaimana kita melakukan hal-hal besar yang membuat hidup kita menjadi berubah dan berdampak baik bagi banyak orang.

Pekerjaan yang kita lakukan dijalani dengan penuh serius dan dengan ketekunan tanpa perlu merugikan orang lain. Keseriusan tersebut tentuu memberi dampak besar terhadap hidup kita yang jauh lebih baik.

Konsep yang ke empat adalah Vocation. Merupakan konsep yang akan hidup yang akan kita capai pada masa yang akan datang. Konsep ini juga menggambarkan bahwa kita yang menginginkan keterampilan tertentu, tapi belum bisa kita capai. Karena faktor ekonomi yang membuat kita tidak bisa mendapatkannya. Dalam konsep ikigai, kita masih tetap akan merasa bahagia dengan apa yang belum kita dapat sembari kita tetap berusaha untuk mendapatkannya.

Konsep-konsep yang dipaparkan di atas kiranya memberikan makna yang berarti bagi kita, untuk tetap memaknai hidup yang kita jalani saat ini. Dan juga terhadap apa yang akan kita capai ke depan. Mari memaknai tinggalkan segala keresahan, belenggu hidup dengan memulai hal baru yang kita perjuangkan. Meski harus kita jalani dengan cara-cara sederhana dan secara pelan-pelan.

Tetaplah konsisten menjalani semua itu, agar kita semakin mahir dan menguasai apa yang mau kita dapatkan. So, berbahagialah dan terus tersenyum dengan sesama kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun