Bagaimana kita bisa mengharapkan menjadi generasi yang menciptakan perubahan, kalau kita sendiri tidak mau mengambil bagian dari generasi yang mandiri berpikir untuk menangkap dan memfilter semua informasi yang datang.
Pun sikap kritis yang harus dibangun guna memberikan refleksi yang lebih imajinatif terhadap fenomena yang terjad. Bagaimana mungkin kita bisa menguasai ilmu pengetahua. Kalau kita masih minim untuk membca berbagai literatur yang ada.
Seorang Profesor Filasat, Bambang Sugiharto, dalam sebuah sharing singkatnya di YouTube. Bahwa membaca satu sampai dua buku tidak menjadi kekuatan untuk kita lebih percaya diri, bahwa kita sudah membaca buku. Padalah itu hanya secuil kuku yang patut di pertanyakan.
Ditengah gempuran arus globaliasi dan mimpi untuk menjadi gemilang di tahun 2045. Kita tidak bisa mengharapkan orang-orang disekitar kita menyuap agar kita diberikan kemudahan begitu saja. Â
Persiapkan diri dengan aktivitas yang lebih produktif, dengan terus diisi melalui literasi yang tiada henti di bangun. So,,,,,,tidak ada yang instan. Menngimpikan kesuksesan itu harus diperjuangkan dengan berdarah-darah. Selagi masih bisa bernapas....gaspoll sampae polll.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H