Mohon tunggu...
Robertus Dagul
Robertus Dagul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis merupakan bentuk kontemplasi untuk menemukan kejernihan pikiran terhadap fenoemena yang terjadi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengartikan Kesejahteraan dalam Kondisi yang Terpaksa

23 Januari 2023   20:44 Diperbarui: 23 Januari 2023   20:47 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengartikan Kesejahteraan dengan Terpaksa

Kesejahteraan begitu akut dalam batin semua warga negara yang kerap senang memuji-muji.  Bahkan apresiasi yang kian berlebihan. Begitupun produksi narasi dari ruang kekuasaan yang tiada henti dihembuskan.

Tidak lain maksud daripada narasi tersebut adalah agar mereka semakin langgeng menjadi bohir-bohir yang tiada tergantikan. Suguhan anggur dari dalam gedung terhormat memang lebih beda. Ketimbang mengecup pahit proses proses deliberatih akan keadilan yang harus diperjuangkan.

Ada yang sia-sia begitu saja. Ketika narasi itu hanya sebagai pemanis untuk diakui semua warga yang menghuni. Padahal, ketidakmampuan itu runtuh sekejap, ketika kekuasaan tidak lagi menjadi tameng untuk memproduksi yang namanya populisme.

Sebagaimana yang dilansir BBC News Indonesia pada 11 Juli 2022 yang lalu, ketika Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa menyatakan mundir dari Jabarannya sebagai presiden.

Gelombang gerakan yang menggulir di sejumlah aktivis gerakan pun terus menggebu-gebu dan juga masyarakat biasa yang ikut melontarkan amarah atas ketidaksanggupan pemerintah mengatasi krisis yang terjadi.

Kondisi kesadaran masyarakat memang akan tumbuh ketika situasi tidak lagi hanya kata-kata pemanis seperti kesejahteraan. Namun lebih kepada suasana dan jawaban yang menyentuh lapisan paling dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun