Mohon tunggu...
Robertus Widiatmoko
Robertus Widiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Menerima, menikmati, mensyukuri, dan merayakan anugerah terindah yang Kauberikan.

Indahnya Persahabatan dalam Kebersahajaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Penggondol

13 Desember 2019   12:45 Diperbarui: 13 Desember 2019   12:47 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penjelasanku sangat gamblang dan transparan. Bak sepucuk panah yang terlepas dari busurnya  kata itu mengenai hatinya yang terdalam.  Ia tak bergeming sedikit pun. Sejurus kemudian ia melawan rasa bersalahnya, melompat,  dan menubrukku.  Bragggh ... Kami mengakhiri perang dingin itu . Ia tak lagi meragukan cintaku, setelah cinta yang lain pergi menjauhinya. Dan ia pun mengecup lembut keningku. "Maaf" katanya singkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun