Mohon tunggu...
Robertus Widiatmoko
Robertus Widiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Menerima, menikmati, mensyukuri, dan merayakan anugerah terindah yang Kauberikan.

Indahnya Persahabatan dalam Kebersahajaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sabotase

4 Maret 2016   23:06 Diperbarui: 4 Maret 2016   23:32 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lokasi pun diperolehnya. Ia dapat mengakses keberadaan pasukannya. Ternyata letaknya cukup tersembunyi dan sulit digapai jalur darat. Ia memutuskan untuk melakukan penyerangan lewat udara. Usahanya tak sampai di situ. Ia langsung mengambil remot kontrol dan mengirim bala bantuan ke lokasi kamp gerombolan. Setelah berhasil mereka pun bergegas keluar dan memantau keamanan sistem pertahanan. 3 pesawat pembom telah meluncur dan melesat ke udara untuk penyelamatan pasukan pengintai. 

Sesampainya di sana ternyata 3 pesawat itu mendapatkan penghadangan. Ketiga pesawat itu dibombardir rentetan peluru tembakan senapan laras panjang oleh dua orang penjaga gerbang. Adu tembak terjadi lagi dan kali ini sang pilot mendapat perlawanan yang sengit. Dua pesawat melebar ke kanan dan satu pesawat membombardir kamp gerombolan itu. Pasukan pengintai tak mau tinggal diam. Semangatnya bangkit lagi. Pertolongan itu mampu menggugah kembali perjuangan mereka. 

Namun penyerangan itu tak sepenuhnya untuk menghanguskan kamp gerombolan tujuannya hanya mengacaukan musuh dan memulangkan pasukan pengintai dan segera pergi dari lingkaran kepungan bahaya. Setelah dirasakan aman ketiga pesawat itu menghilang. Sampai pada akhirnya pasukan pengintai itu berhasil keluar dengan membawa sejumlah informasi penting. 

Sebagian dari gerombolan itu pun kocar-kacir. Penjaga gerbang tewas dan palang pintu masuk hancur. Sementara itu beberapa tempat luluh lantak berkeping-keping. Sang komandan gerombolan itu kesal dan marah melampiaskan kekecewaannya. Ia berjanji akan mengadakan serangan balasan.

Dalam pada itu, ditengarai suasana geram dan penuh dengan emosi komandan gerombolan itu mengatur ulang ruang yang telah berantakan akibat serangan angkatan perang. Ia dan teman-temannya mengembalikan sistem keamanan dan komputernya agar bisa terhubung dengan satelit sehingga bisa digunakan untuk meluncurkan senjata jarah jauh. Siang malam mereka bekerja keras agar dapat melakukan balas dendam dan meluluhlantakan persenjataan angkatan perang. Mereka berdiskusi dan berencana memberi sebuah kejutan. Dengan kecanggihannya mereka bermaksud menghubungkannya ke markas agar bisa mendapat sinyal guna peluncuran rudalnya. Tim ahli berusaha keras mendapatkan akses ke satelit itu. Tak lama kemudian akses ke satelit itu telah terhubung dengan baik. Lokasi pasukan angkatan perang telah terdeteksi dengan jelas dan nampak di layar monitor. Komandan gerombolan tersenyum puas atas kerja anak buahnya. Program peluncuran rudal dimulai. 

Dan hanya tinggal dalam hubungan detik saja rudal itu bisa secepat kilat melesat sesuai dengan arah yang diiginkan. Namun di balik kepuasan itu, seorang perwira pasukan pengintai angkatan perang berhasil mendeteksi kode nomor yang dimasukkan. Sudah sejak lama ia bersembunyi dan meneropong gelagat mereka tidak jauh dari lokasi. Rupanya tidak semua pasukan pengintai kembali ke kamp markas. Ia berhasil melacak dan memprogram ulang dan melaporkan kode itu ke kapten udara. 

Kemudian ia mengendap-endap dan berhenti di suatu tempat yang aman tersembunyi. Ia mencoba menghindar dari pengawasan penjaga menara. Moncong pistolnya diarahkan ke penjaga menara itu. Ia berjaga-jaga agar tak terkena tembakan namun pada akhirnya ia mengeksekusinya nyaris tanpa suara. Penjaga itu terkapar tak berdaya tersandar di puncak menara. Setelah itu perwira tadi langsung memutuskan merangkak pergi. Ia berhasil menerobos kawat pagar berduri tanpa ada yang melihat. Kemudian mengayunkan langkahnya menghilang di balik rimbunan pepohonan. Pada saat komandan gerombolan itu telah mendapatkan akses ke satelit dan menemukan lokasi keberadaan angkatan perang ia meminta anak buahnya agar segera menjatuhkan bom ke lokasi itu. 

Namun, laporan yang diterima perwira itu dengan sigap diresponi oleh komandan angkatan perang sebagai sebuah jalan untuk mencegah terjadinya ledakan maha dashyat. Sebelum sinyal-sinyal itu muncul ia sudah mengendalikannya dan menekan tombol keyboard dengan cara memasukkan kode itu. Akhirnya, ledakan terhindarkan ia berhasil melawan serangan dari jauh. Rudal itu tak bergerak sama sekali bahkan tiba-tiba terbakar dan meledak di tempat. Mereka terlempar beberapa meter dan seketika tewas sedangkan rumah tempat persembunyian mereka itu hancur berantakan tanpa sisa. Si jago merah melalap habis semua persenjataan dan beberapa truk yang di parkir di depan rumah. Hampir sebagian anak buahnya tewas dalam perang rudal itu tidak terkecuali sang komandan, ia pun mati tergeletak. Maha dashyat benar akibat yang ditimbulkan dari ledakan rudal itu. Hanya dalam hitungan detik semuanya luluh lantak. Komandan angkatan perang pun terkaget melihat kejadian itu. 

Ia bersama-sama kapten udara ditemani satu regu pasukannya menyaksikan kejadian itu langsung dari layar paling lebar sementara layar-layar kecil lainnya berderet-deret di kanan kirinya. Rudal berhasil dijinakkan namun justru berbalik meledak di area musuh. Tidak berapa lama kemudian semua pasukan angkatan perang termasuk pasukan katak mengetahui bahwa musuh telah dilumpuhkan. 

Demi mendengar berita tersebut mereka meloncat teriak gembira. Suka cita melingkupi seluruh perwira baik angkatan darat, udara, dan laut. Sementara itu, perwira polisi masih punya pekerjaan rumah menyelidiki siapa pelaku di balik sabotase itu. Seluruh jajaran kepolisian menurunkan personil-personilnya mengevaluasi setiap wilayah, daerah, dan lokasi serta tempat-tempat yang dianggap rawan kejahatan. 

Mereka sepakat bersama-sama menjalin kesatuan untuk menghadapi sabotase yang mengganggu stabilitas negara. Apresiasi yang tinggi dianugerahkan kepada salah satu perwira angkatan perang yang telah dengan keberaniannya berhasil menggagalkan usaha pemboman sarana penting bahkan sakral milik negara. Panglima pun sangat berterima kasih karena perang antarrudal berhasil dicegah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun