Mohon tunggu...
Be_Robe
Be_Robe Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti

Renewable Energy Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Do cent" dan Peran Dosen sebagai Figur Teladan Dalam Nilai-Nilai Kebangsaan dan Pancasila

5 Oktober 2024   20:48 Diperbarui: 5 Oktober 2024   22:29 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

"Dosen kerjone sak dos, bayarane sak sen" (bahasa jawa), kalimat tersebut sering saya dengar ketika pertama kali menjadi dosen yang dalam bahasa Indonesia berarti dosen memiliki pekerjaan yang banyak dengan bayaran yang sedikit. Dosen atau dalam bahasa aslinya Belanda "Docent", memiliki arti guru atau lecturer. Kata "Docent" ini kemudian dapat diplesetkan lagi menjadi menjadi "do a lot earn cent" yang memiliki arti serupa dengan yang diatas  atau dapat juga menjadi "Do a cent", kerja sedikit atau tidak berarti. Mengenai "earn a cent" saya akan menyerahkan pembaca untuk menilai.

Yang lebih menarik untuk didiskusikan adalah pekerjaan atau tugas dosen. Secara khusus tugas pokok dosen dijabarkan dalam Tridharma yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Dosen memiliki tanggung jawab sebagai figur teladan dalam nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dalam melaksanakan tridharama. Nilai kebangsaan bersumber dari 4 konsensus dasar yakni Pancasila, Bineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan NKRI. Lebih jauh, Kemendiknas, 2010: 9-10, menjabarkan niali kebangsaan menjadi  13 point antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab [1].  Keteladan akan nilai-nilai tersebut diharapkan dapat terwujud dalam aktifitas tridharma dosen. Terlebih bahwa mahasiswa yang kita didik saat ini akan menjadi ujung tombak generasi Indonesia emas 2045.

Nilai-nilai kebangsaan dalam bidang pendidikan dan pengajaran dapat disampikan didalam kelas maupun dalam interaksi diluar kelas. Penanaman nilai religius dan Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dilakukan dengan menjalankan ibadah dan menghormati waktu ibadah penganut agama lain serta menghormati nilai-nilai yang dijunjung oleh agama masing-masing. Nilai disiplin dapat ditunjukan dengan memulai kuliah dan mengakhirnya sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Nilai semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan peduli lingkungan dapat dimasukan pada materi yang menyinggung mengenai tantangan dan potensi bangsa dalam isu iklim dan energi.  Keteladanan dalam hal toleransi dan persatuan dapat ditunjukan misalnya dalam pembagian kelompok tugas yang memperhatikan kebauran genre, agama, dan ras.

Keteladanan akan nilai etika dan kejujuran agaknya memerlukan perhatian lebih. Beberapa waktu yang lalu pernah terjadi kasus pemalsuan tandatangan dosen oleh mahasiswa tanpa sepengetahuan dosen yang bersangkutan. Pada suatu kasus yang lain karena satu atau dua hal terdapat dosen yang meminta pembubuhan tanda tanganya dilakukan oleh mahasiswa secara digital. Dari sudut pandang penulis hal ini memungkinkan terbentuknya kebiasaan atau anggapan bahwa pembubuhan tandatangan orang lain merupakan hal yang biasa-biasa saja dan tidak melanggar aturan. Sehingga mahasiswa kehilangan nalar mengenai etika. Hal ini sebenarnya dapat dihindari dengan tidak mendelegasikan tandatangan kepada orang lain terutama mahasiswa. Sebaliknya keteladanan akan kejujuran dan etika dapat dilakukan contohnya dengan meminta persetujuan tertulis kepada mahasiswa ketika akan dilibatkan dalam suatau kegiatan. Keteladanan lain dapat  ditunjukan dengan bagaimana dosen taat terhadap peraturan-peraturan yang ada, sesimpel dengan mengenakan helm ketika bermotor atau tidak menginjak rumput.

Dalam hal penelitian banyak keteladanan akan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila yang bisa ditunjukan oleh dosen. Pelibatan mahasiswa dalam topik penelitian yang berfokus terhadap pengembangan potensi indonesia dapat membenebalkan kebanggan dan kecintaan kepada tanah air. Melaksanakan penelitian dengan komitmen dan sesuai dengan kaidah akan menanamkan nilai-nilai etika dan kedisiplinan bagi mahasiswa yang terlibat. Dalam hal ini salah satu contohnya dengan menghindari plagiarisme. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian akan memberikan penanaman akan nilai-nilai disiplin mandiri, rasa ingin tahu tanggung jawab. Lebih jauh lagi pelibatan mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat akan memberikan pengalaman dalam hal implementasi nilai-nilai kebangsaan secara membumi.

Peran "docent" (guru), yang hakikatnya adalah di gugu lan ditiru,  sangat penting dalam penanaman niali-nilai kebangsaan dan Pancasila. Hal tersebut dapat dijalankan dengan melakukan tugas-tugas dosen secara berkomitmen dan mengikuti kaidah/aturan yang sudah ada. Sebagai penutup, Peran Dosen sebagai Figur Teladan dalam Nilai-nilai Kebangsaan dan Pancasila seharusnya sebuah tindakan yang mudah (do cent) dan harapanya berdampak besar untuk mempersiapkan generasi emas 2045.

Referensi:

[1] Muzakkir, & Dani, A. U. (2020). Analisis nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan di Madrasah Madani Alauddin Makassar. Jurnal UIN Alauddin, 9(2), 1-15.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun