Menteri PUPR: diam itu emas
Men PUPR adalah seorang menteri yang penuh dinamika. Seminggu sesudah dilantik menjadi Menteri, iklan setengah halaman dipasang di Kompas harian. Judul iklan: Kemen PUR akan membangun 5 waduk/tahun, Â siap mendukung kedaulatan pangan.
2 minggu lalu berita i: Â Kemen PUPR akan membangun sebanyak 49 waduk baru hingga 2019.
Membangun waduk baru itu proyek favorit, tetapi merawat dan memulihkan Sungai Citarum bukan .
KLHK: diam itu emas
KLHK seperti biasa memilih berdiam diri. Bukanah diam itu emas?
DPRD/DPR/DPD diam seribu bahasa
Kita tidak mendengar adanya anggauta DPRD/DPR/DPD pulang ke kampung mereka( Kabupaten Bandung) dan dengan  giat/gigih di baris terdepan ikut menangani bencana ini. Setiap tahun, berpuluh tahun teman atau saudara sekampung mereka kebanjiran.
Tidak terdengar DPR memanggil Pejabat terkait.  Biasanya langsung kita membaca berita yang gegap gempita seperti : kita panggil Menteri PUPR, Men KLHK dan Gubenur Jabar  untuk mempertanggung jawabkan banjir terparah ini. Juga tidak ada tindakan/gebrakan  yang biasa terjadi: DPR membentuk Tim Investigasi atau Tim Pansus.
Sudah seharusnya DPRD/DPRD/DPD berdiri dibaris terdepan, berdiri sepanjang tahun, menekan/melobi para pejabat terkait untuk mengakhiri derita rakyat yang terkena banjir ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H