Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Money

PLTA Cirata Penghasil Energi Terbarukan yang Disia-siakan

8 September 2015   20:17 Diperbarui: 8 September 2015   20:19 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kako Satoshi seorang penuis Jepang menerbitkan buku berjudul: Para Ayah pembuat waduk, sampai selesainya pembangunan PLTA Cirata berkat kerjasama Internasional( 1988).

Buku ini dibuat untuk menceritakan kegiatan para ayah yang berasal dari Indonesia, Jepang, Australia, Perancis dan Jerman waktu membuat waduk besar di tempat yang bernama Cirata”. Pembangunan dimulai bulan Desember 1983, dan selesai September 1988. Sebanyak 5000 orang bekerja dan diantaranya 300 orang Jepang, sehingga kalau dilihat dari besar dan banyaknya tenaga kerja yang dipakai bisa disebut sebagai pembuatan Piramid modern.

 

Yang tenang-tenang saja: Pemerintah Indonesia
Yang sedih: Mereka yang digusur dalam pembangunan Waduk Cirata
Yang bangga: Pekerja dari Jepang
Yang dirugikan: Seluruh Anak Bangsa

 

Pemerintah RI pastikan Cirata beroperasi hingga 100 tahun!!

Pemerintah RI berutang kepada Rakyat yang digusur, Utang Janji, bahwa Cirata beroperasi hingga 100 tahun. Jangan sampai pengorbanan Rakyat menjadi percuma.
Pemerintah RI berutang kepada 250 juta bangsa Indonesia, Utang Janji, bahwa Cirata beroperasi hingga 100 tahun. Jangan sampai 250 juta Rakyat Indonesia harus membiayai lagi Cirata untuk kedua kalinya, bahkan mungkinuntuk ketiga kalinyaa.
Pemerintah RI berutang Dunia Internasional, Utang Janji, bahwa Cirata beroperasi hingga 100 tahun. Dunia Internasional bahu membahu membangun Cirata, agar Rakyat Indonesia menikmati Cirata untuk 100 tahun.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun