Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menko Rizal Ramli yang Spektakuler vs Menteri Rini dan Wapres JK

19 Agustus 2015   21:58 Diperbarui: 19 Agustus 2015   21:58 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru sehari menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli (RR) langsung melakukan gerakan spektakuler yaitu meminta agar PT Garuda Indonesia Tbk membatalkan penambahan pesawat. Disebut spektakuler karena perusahaan penerbangan Garuda tidak termasuk bidang yang menjadi wilayah kerja Menko Kemaritiman.
Spektakuler Dalam KBBI disebut sebagai Menarik Perhatian; Mencolok Mata.

RR memang dikenal sebagai "Sang Penerobos" karena ide-idenya yang tidak konvensional namun tepat sasaran. Biarpun bergelar Sang Penerobos, tindakan RR diatas diragukan keefektifannya. Ditambah lagi RR seorang pendatang baru dalam Kabinet kerja ini.

Menteri BUMN Rini
Menteri Rini yang membawahi Garuda merespon dengan bertahan. Menurut Rini usulan Rizal kepada Presiden soal pembatalan pembelian pesawat baru Garuda, tidak berdasar. Garuda adalah perusahaan milik publik yang seluruh aksi korporasinya haruslah dapat dipertanggungjawabkan.

Sang Penerobos senang dan sering berbicara kepada dan melalui Media

Usul RR tentang pembatalan penambahan pesawat disebar luaskan melalui media. RR juga banyak bercerita tentang bagaimana Presiden Jokowi meminta RR menjadi Menko Maritim. Yang meminta agar RR menerima jabatan Menko Maritim, bukan hanya Jokowi sebagai Presiden , tetapi juga rakyat.

Meski telah bergabung bersama pemerintahan, RR berjanji akan tetap kritis.
RR juga bercerita bahwa dia yang mengusulkan pembatalan penambahan pesawat dan Presiden Jokowi menyetujuinya.

Menteri Rini dan Menko Perekonomian Darmin Nasution(DNst)
Sayangnya Meteri Rini menanggapi usulan RR dengan menjawab langsung di Media. Menjawab langsung di Media hanyalah memperkeruh suasana di dalam Kabinet Kerja dan membingungkan rakyat Indonesia.
Jika saja Menteri Rini berkonsultasi dengan atasannya yaitu DNst maka usulan RR tidak akan melebar kesemua arah.

Izinkan penulis menjadi Sutradara:
DNst akan menelpon RR dan mengajaknya untuk bertemu 6 mata, yaitu RR, Menteri Rini dan DNst sendiri.
Sang Penerobos memulai pertemuan dengan usulan berapi-api dan menyatakan bahwa Presiden Jokowi sudah mendukung usulannya.
DNst dengan kalemnya merespon: Bapak Menko RR rupanya banyak waktu untuk mencari jawaban atas persoalan-persoalan yang kami hadapi disini. Usul Bapak RR kami terima dan kami mengucapakan terima kasih. Sambil menggandeng RR berjalan kepintu, DNst mengatakan bahwa Bapak RR akan dipanggil lagi untuk menindak lanjuti usulannya. DNst membanting pintu.

Wapres JK menanggapi, juga memakai nama Presiden Jokowi
Jusuf Kalla menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah menegur RR terkait usul pembatakan penambahan pesawat Garuda Indonesia. RR perlu memahami terlebih dahulu persoalannya sebelum berkomentar di hadapan publik. Penandatanganan letter of intent, artinya berminat, bukan kesepakatan jual beli.
Sepatutnya JK memanggil RR untuk menegur langsung. JK malah menyebut-nyebut nama Presiden Jokowi. Seperti RR, JK juga suka berbicara pada dan melalui Media.

RR tantang JK diskusi di Depan Umum
Menanggapi JK yang menegur RR melalui Media, dan menyebut-nyebut nama Presiden Jokowi, RR malah menantang Wapres untuk berdiskusi di depan umum.
Berdiskusi di depan umum, RR yakin akan mempermalukan JK.
Media dan diskusi di depan umum akan dimanfaatkan sebagai Panggung Peperangan- Menang Kalah, untuk ditonton oleh seluruh rakyat Indonesia, dan oleh dunia

Usul Sang Penerobos dan Taman Kanak-kanak
Usulan Sang Penerobos sebagaimana disebut diatas, jika dicermati isinya, sangat masuk akal. Penulis mendukung usulan ini.

Usulan yang baik dan sangat bermanfaat bagi Indonesia, tidak ditangani dengan rendah hati
Gus Dur pernah menyatakan anggota DPR seperti anak Taman Kanak-kanak
Hm! Hm! Bagaimana dengan adegan yang kita saksikan diatas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun