Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada Sabtu (13/6/2015). Biaya investasi untuk pembangunan Cipali mencapai Rp 20,2 triliun.
Manfaat Cipali
Cipali merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia, 116 kilometer. Adanya Cipali, jarak tempuh terpangkas sekitar 40 kilometer jika dibandingkan melalui jalur Pantai Utara. Bebas hambatan dan terpangkasnya jarak berarti hemat tenaga, hemat waktu dan hemat biaya bahan bakar. Cipali memberikan andil yang signifikan dalam memperlancar arus pergerakan orang, barang, dan jasa, memicu pertumbuhan ekonomi. Cipali menaikkan daya tampung di Jalan Pantura dari 30.000-40.000 kendaraan jadi 70.000-80.000 unit per hari.
Bangsa Indonesia pantas merayakan beroperasinya Cipali. Kita cenderung menghindar dari membicarakan, menimbang Sisi Lain dibalik Proyek ini. Melihat Sisi Lain akan membuat kita lebih bijak menentukan arah pembangunan Republik ini.
Sisi Lain dari pembangunan dan pengoperasian Cipali
Luas Lahan untuk pembangunan Cipali
Berapa banyak lahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Cipali? Jelas terjadi alih fungsi dari Lahan Pertanian menjadi Badan Cipali. Kita cenderung hindari pembicaraan berkurangnya produksi padi akibat Alih Fungsi ini. Kita hindari pembicaraan berkurangnya rawa-rawa dan resapan.
Mereka yang kena gusur
Mereka yang kena gusur disebut mendapat Durian Runtuh, Kaya Mendadak. Sayangnya mereka rentan menjadi mangsa bagi para penipu. Kaya Mendadak, mangsa yang empuk dan gemuk. Petani yang kehilangan sawahnya adalah seperti pelukis yang kehilangan/menjual tangannya. Kehilangan mata pencaharian mereka. Berdasar pengamatan banyak dari mereka yang Kaya Mendadak, berakhir lebih miskin dari sebelumnya ( maaf bukan menghina, justru ingin memuliakan).
Bagaimana Pemerintah mendidik mereka mengatur keuangan? Bagaimana Pemerintah membantu dan mendampingi mereka di tempat baru?
Pemerintah perlu berada disisi mereka, mendampingi mereka membuat rencana hidup ke depan yang mendukung mata pencarian mereka. Sebagian mungkin hanya mengenal satu pencaharian yaitu bertani. Anak-anak pindah sekolah, rentan terancam putus sekolah.
Mereka hidup ditempat baru, tempat dengan nilai-nilai adat budaya yang berbeda dari yang mereka jalani selama ini. Meskipun tidak kena gusur, bukan tidak ada Anak dan Orang Tua berpisah tempat tinggal, dipisah Cipali. Bergenerasi mereka hidup di yang selama ini dipegang teguh dan dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat. Nah di tempat baru? Masih banyak derita mereka yang kita tidak mau dengar.
Pengairan sawah dan kebun
Lahan/Sawah disebelah Utara Cipali cenderung mengalami pengurangan air yang mengalir dari Selatan. Jalannya Air tertahan oleh Badan Tol. Sebaliknya Lahan disebelah Selatan Cipali menjadi lebih basah dan mengalami peningkatan risiko banjir.
Semua yang disebut dalam Sisi Lain diatas segera meningkat secara dahsyat
Judul berita berikut sungguh menggembirakan ataukah sungguh mengkhawatirkan?
Harga Lahan di Sekitar Tol Cipali Meroket Drastis.
Tiga investor akan kembangkan kawasan industri Tol Cipali.
Jasa Marga juga Kepincut bisnis Properti di pinggir Tol.
Inti dari berita diatas adalah:
Peningkatan Alih Fungsi Lahan secara drastis. Pengairan Sawah dan Kebun semakin terganggu.
Bertambahnya Warga yang kena gusur.
Berkembangnya Industri di sisi Cipali akan meningkatkan arus barang, mobil dan penduduk. Kegiatan industri akan memanfaatkan Cipali. Pintu Tol akan ditambah. Dalam waktu singkat lalu lintas Cipali tidak lagi bebas hambatan.
UU 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 soal pengaturan alih fungsi lahan pertanian
Pelanggaran pada Hukum dan PP diatas semakin masif. Yang dirugikan hanyalah Rakyat sebagian Petani Kecil. Swasembada Pangan, terutama Swasembada Beras terganggu. Berkurangnya Petani dan Lahan Pertanian “diselesaikan” dengan membuka Sentra-sentra Pertanian baru.
Hukum adalah Panglima hanyalah slogan.
Peningkatan kekayaan secara “ tidak adil, tidak pantas”?
Yang mendapat keuntungan besar dari pembangunan Cipali adalah : Para Broker, Calo Tanah, Oknum PU/Jasa Marga dan Para Investor Properti. Mereka mengetahui rencana Cipali secara mendetail sebelum harga Tanah naik drastis. Peningkatan kekayaan yang tidak meningkatkan produktivitas.
Bertambahnya Tol akan meningkatkan penjualan mobil. Industri Mobil akan sangat menikmati keuntungan dari beroperasinya Cipali. Apakah Industri Mobil berada “dibelakang” pembangunan Cipali? Hm hm.
Bagaimana dengan Kereta Api
Seandainya bukan Cipali yang dibangun tetapi penambahan 2 jalur KA Jakarta- Surabaya? Penambahan jalur KA akan membutuhkan jauh lebih sedikit Lahan. Total biaya penambahan Jalur KA jauh lebih kecil dari Pembangunan Jalan Tol dengan kapasitas yang setara. Jalur Kereta Api tidak pernah atau sedikit sekali mengundang pertumbuhan industri/perumahan di kiri dan kanannya. Kereta Api hemat BBM. Lebih sedikit korban kecelakaan Kereta Api dibanding kecelakaan di Jalan Tol.
Apakah pembangunan Tol Trans Jawa merupakan prioritas bagi Republik, setidaknya pada masa-masa sulit ini? Jalan Tol Trans Jawa adalah jaringan Jalan Tol yang menghubungkan kota kota di pulau Jawa. Bagaimana saudara saudara kita yang tinggal di pulau-pulau di luar Jawa memandang Trans Jawa? Mungkinkah sebaiknya yang kita kebut adalah pembangunan Jalan Kereta Api diseluruh Indonesia. Juga yang perlu dikebut adalah Tol Laut (membangun Pelabuhan baru dan meningkatkan kapasitas pelabuhan yang ada).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H